Dalam waktu dua bulan sepeninggal St. Klara, Paus Innosentius IV mengeluarkan sebuah Bulla Kepausan, ‘Gloriosus Deus’, 18 Oktober 1253. Di dalam bulla itu Paus memberi kepercayaan kepada Uskup Bartolomeus dari Spoleto, tanggung-jawab untuk mulai proses kanonisasi Klara. Uskup Spoleto itu, yang sudah berpengalaman sebelumnya dalam hal-hal seperti ini, mengangkat sebagai asistennya, Leonardo dari Spoleto, Jacobo, Imam pimpinan dari Trevi, Saudara Leo dan Angelo dari Ordo Saudara-saudara Dina yang menjadi sahabat dekat dengan St. Fransiskus, Saudara Markus, kapelan biara itu dan seorang notaris. Pada 24 November 1253, mereka pergi ke biara San Damiano di Asisi dan secara resmi mewancarai, di bawah sumpah, tiga belas orang Suster yang pernah hidup bersama dengan St. Klara. Dua orang Suster lain – salah seorang dari mereka ini berada di rumah sakit – juga ditanyai pada 28 November 1253, dan, pada hari yang sama itu juga, Sr. Benedetta, Abdis dari San Damiano, berbicara atas nama seluruh komunitas dan menyatakan kesediaan semua suster untuk memberikan kesaksian perihal kekudusan Santa Klara.
Pada hari yang sama, 28 November 1253, Uskup dan rombongan resminya bergerak menuju ke Biara Gereja San Paolo di pusat kota Asisi, untuk secara resmi mewancarai warga kota itu yang telah mengenal orang kudus ini atau telah mengalami pengantaraannya. Demikianlah, mereka mewancarai seorang ksatria yang sudah lanjut usia, Ugolino di Pietro Giraldone, tuan puteri Bona Guelfuccio, Ranieri di Bernardo, dan Pietro di Damiano; yang kesemuanya mempunyai hubungan dengan keluarga Santa Klara dan telah mengenalnya secara dekat sewaktu masa kanak-kanaknya. Pada hari berikutnya, para petugas resmi itu mewancarai Iovani di Ventura yang bersaksi perihal salah satu mukjizat yang telah terjadi setelah St. Klara meninggal dunia.
Naskah Proses Kanonisasi, bersama dengan Bulla Kepausan, Groriosus Deus, sampai ke tangan kita dalam versi bahasa Italia Umbria abad lima belas. Kendati demikian, berkat studi teks secara internal dan kritis, demikian juga melalui penyelidikan cermat terhadap naskah-naskah serupa yang ada dan Legenda Santa Klara yang terbit kemudian, keragu-raguan terhadap keaslian naskah ini nyaris tak terdapat lagi. Baru pada tahun 1920 Zefferino Lazzeri, OFM, menemukan dan menerbitkan naskah Proses Kanonisasi ini. Naskah berikut ini menyajikan informasi tangan pertama yang tak ternilai perihal kehidupan dan kematian Santa Klara dan karena itu menjadi sumber yang tak tergantikan bagi pengetahuan kita mengenai sang Santa ini.
Sumber: “CLAIRE OF ASSISI. Early Documents”
Edited and translated by: Regis J. Armstrong, O.F.M., Cap.
Preface by Mother Veronica Namoyo, O.S.C.
PAULIST PRESS, New York/Mahwah, 1988
Yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia di sini diambil dari:
“Acts of the Process of Canonization (1253) halaman 125 – 175, oleh Alfons S. Suhardi OFM
Tinggalkan Komentar