15 Desember – B. Maria Fransiska Schervier

15 Desember
B. Maria Fransiska Schervier
1819-1876

“Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak.” (Amsal 13:7). Nas Kitab Suci ini tepat betul dikenakan pada hamba Allah, Fransiska, yang dengan segenap hati memeluk kemiskinan suci dan dengan jalan itu dia menjadi milik rahmat Tuhan.

Dilahirkan pada 1819, Fransiskan Schervier adalah keturunan keluarga terpandang di kota kerajaan tua Aachen atau Aix-la-Chapelle, Jerman, berbatasan dengan Belgia. Ketika dia di mata dunia kiranya belum dianggap apa-apa, semenjak masa mudanya dia sudah terpandang dalam keistimewaan-keistimewaan adi-kodrati yang luar biasa. Kerinduannya untuk masuk ke dalam Ordo religius, terhambat oleh kematian ibunya yang terlalu cepat pada 1832, ketika dia baru berumur 13 tahun. Dia terpaksa tetap tinggal di rumah untuk mengurus rumah tangganya. Tetapi dia tidak membiarkan keadaan ini menjauhkan dirinya dari merawat orang miskin dan sakit secara istimewa. Kemurahan hatinya begitu melimpah, sehingga salah seorang dari hambanya yang sudah tua memberi komentar, “Salah satu hari anak itu akan menyeret segala sesuatu keluar rumah.” Kemudian dia menjadi seorang anggota yang aktif dari beberapa perkumpulan donator wanita dan juga anggota aktif dari apa yang dikenal dengan nama dapur sup St. Yohanes, sebuah kegiatan cinta kasih yang diorganisir untuk memberi makan kepada mereka yang membutuhkan.

Pada 1844 Fransiska bergabung dalam Ordo Ketiga St. Fransiskus. Selanjutnya dia dan empat orang wanita muda lainnya berketetapan untuk menjalani sebuah kehidupan bersama dalam komunitas. Mereka menemukan sebuah tempat tinggal di kota tua, dekat pintu gerbang gereja St. Yakobus, dan mulai menempati rumah religius mereka pada malam menjelang pesta St. Fransiskus pada 1845. Kegiatan mereka yang utama adalah berdoa dan karya cintakasih. Muder Fransiska dan para pengikutnya yang pertama – jumlahnya segera bertambah menjadi 23 orang – menerima jubah religius pada 12 Agustus 1851. Dengan demikian berdirilah sebuah keluarga religius yang baru. Dengan sangat tepat dan serasi, kongregasi yang baru ini dia namakan Suster-suster Miskin dari St. Fransiskus. Pada mata sang pendiri ini, kemiskinan St. Fransiskus dan cintanya pada kemiskinan Kristus mengatasi segala sesuatu yang lain. Pada sebuah kesempatan dia menulis kepada suster-susternya: “Tanda kemiskinan dan matiraga haruslah menjadi pengenal bahkan dari kapel-kapel dan gereja-gereja berkat tanda-tanda mereka yang jelas terlihat.”

Biara pertama dari Suster-suster Miskin St. Fransiskus di Amerika Serikat didirikan pada 1858. Muder Fransiska dua kali datang berkunjung ke sana, yang pertama pada 1863 dan yang ke dua pada 1868. Selama kunjungannya yang pertama dan singkat di negara itu, dia ikut bergabung dengan para susternya dalam merawat serdadu-serdadu yang terluka dalam Perang Saudara dan memelihara mereka yang sakit, tuna wisma dan mereka yang menjadi yatim piatu. Pada kunjungannya yang kedua, sambil mengunjungi berbagai lembaga yang dilayani oleh para susternya, dia juga ikut menolong dalam merawat orang-orang sakit, lanjut usia dan miskin.

Muder Fransiska mengurbankan segala sesuatu bagi mereka yang miskin demi cintanya pada Allah, dan Tuhan pun, sumber kemurahan-hati yang tak kan habis terkuras, membalasnya kembali dengan limpah ruah. Lembaga-lembaganya pun secara nyata berkembang dan sampai hari ini menikmati berkat khusus dari Penyelenggaraan Ilahi. Pada saat kematian sucinya, 14 Desember 1876,Muder Fransiska ditangisi oleh ribuan puteri-puterinya dalam kongregasinya, juga oleh mereka yang miskin. Dia pun dihormati sebagai orang kudus (santa). Pertobatan-pertobatan yang tidak biasa dan kejadian-kejadian lain yang mencolok mata terjadi bahkan selama dia masih hidup, sebagai jawaban atas doanya yang terpercaya. Dan sesudah kematiannya, hal-hal semacam itu malahan semakin sering terjadi.

DOA GEREJA

Ya Allah, kami bermohon kepada-Mu semoga rahmat-Mu dapat mendahului dan mendampingi perbuatan-perbuatan kami; dan biarkanlah rahmat-Mu itu mendorong kami untuk semakin memperhatikan pekerjaan-pekerjaan yang baik. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Sumber: THE FRANCISCAN BOOK OF SAINTS, edited by Marion Habig, ofm. Copyright 1959 Franciscan Herald Press. Diterjemahkan oleh: Alfons S. Suhardi, OFM.