Satu jam menjelang perayaan tahbisan imamat dimulai, Sabtu (29/6), tempat duduk umat Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa (MBSB), Cibubur, Jawa Barat, penuh sesak. Cuaca cerah serta antusiasme umat yang hadir turut memantapkan langkah 12 diakon yang akan diterimakan sakramen imamat oleh Uskup Bogor, Mgr. Michael Cosmas Angkur, OFM.
Kedua belas diakon itu adalah Diakon Serafim Maria CSE, Diakon Brendan Maria CSE, Diakon Athanasius Maria CSE, Diakon Bonivantura Y. Lelo OFM, Diakon Sebastianus Gaguk OFM, Diakon Theodorus B. Herdistyan OFM, Diakon Wilibrodus A. Bisa OFM, Diakon Robertus Ari Priyanto Pr, Diakon Lucius Joko Kasihanto Pr, Diakon Hieronimus H. Arief Pr, Diakon Lukas Wiganggo Pr, dan Diakon Agustinus Deddy Budiawan Pr.
Perayaan ekaristi tahbisan imam ini dipimpin langsung oleh Mgr. Angkur didampingi oleh pastor kepala paroki MBSB, RD J. Maria Ridwan Amo Pr; pelayan Provinsi OFM Indonesia, P. Adrianus Sunarko OFM; pimpinan umum CSE, P. Yohanes Indrakusuma O’Carm; rektor Seminari Tinggi Petrus dan Paulus Keuskupan Bogor, RD. Ch. Tri Harsono Pr; serta sekitar 80-an imam konselebran.
Dalam homilinya, Uskup Angkur menggarisbawahi pentingnya panggilan menjadi imam. Menurutnya, Rasul Petrus dan Paulus yang hari rayanya bertepatan dengan tanggal pentahbisan imam baru ini mesti menjadi teladan bagi semua imam di mana saja dan kapan saja mereka diutus.
“Petrus adalah pemegang kunci kerajaan surga karena pengakuan dan pelaksanaan imannya. Sementara, Paulus adalah teladan pewarta sejati”,” tandas beliau.
Beliau menegaskan, “sakramen tahbisan sangat penting bagi umat dan terutama bagi anda sendiri. Imam bukan hanya sebuah jabatan, melainkan juga suatu mertabat baru dimana imam menjadi serupa dgn Kristus yang menggembalakan umat. Karena itu, para imam harus rajin melaksanakan ibadat ilahi, melayani misa setiap hari.Itu tugas pokok yang akan kalian lakukan.”
Uskup Angkur menambahkan, panggilan menjadi imam mempunyai konsekuensi yang tidak kecil. “Si imam harus rajin, harus selalu berdoa, melayani tanpa pilih kasih, memiliki kepekaan, orang yang susah, membangun kebersamaan dengan uskupnya dan rekan imamnya. Mereka adalah pelayan semua orang,” katanya.
Selain itu, Mgr. Angkur mengajak seluruh umat untuk mendukung panggilan seluruh imam lewat doa. “Agar mereka berpenampilan sedemikian rupa sehingga dapat diterima oleh semua orang,” ungkapnya.
Sementara itu, dirjen Bimas Katolik, Bapak Semara Duran Antonius, yang berhalangan hadir karena sedang mengikuti jambore nasional SEKAMI di Bali, menyampaikan rasa syukurnya atas peristiwa pentahbisan imam baru ini. Dalam surat sambutannya, beliau menuturkan harapannya agar semua imam dapat terus menjalin kerja sama intensif dengan pemerintah demi tercapainya kesejahteraan hidup bersama. Beliau juga berharap agar semakin banyak orang dipanggil menjadi imam.
“Menanggapi problem kekurangan benih panggilan dewasa ini, barangkali kita bisa melakukan aksi panggilan tingkat nasional,” usul beliau dalam diakhir sambutannya.
Acara ramah tamah berlangsung di halaman sekolah Bunda Hati Kudus Cibubur. Anak-anak BIR dan BIA paroki MBSB menampilkan beberapa acara hiduran. Di tengah cuaca yang cerah, semua umat dan para imam baru saling membagikan sukacitanya.
Kontributor : Sdr. Yornes Panggur OFM
[/tab][tab name=”Foto-foto”][/tab][end_tabset]
Proficiat sdra-sdraku yg baik n selalu baik. Mari kita saling mendoakan dan meneguhkan.