[tab name=”Berita”]
Menjelang akhir tahun, halaman-halaman koran dan majalah ramai memberitakan aneka kegiatan liburan masyarakat urban. Ada yang memilih Ancol. Ada yang memilih Puncak. Ada yang memilih Bandung. Ada yang memlih Bali. Ada yang memilih pusat-pusat perbelanjaan. Ada juga yang memilih kembali ke kampung halaman untuk merayakan natal dan tahun baru bersama anggota keluarga. Namun, tidak sedikit orang juga memilih menghabiskan waktu liburan akhir tahun di tengah kemacetan dan banjir kota Jakarta.
Bagi orang-orang yang memiliki timbunan harta, akhir tahun adalah kesempatan untuk memanjakan diri di tempat-tempat rekreasi dan hiburan. Ada yang memilih mal sebagai ‘tempat sampah’ untuk melepaskan rasa penat dan stress. Ada juga yang memilih tempat-tempat wisata sebagai sarana rekreasi bagi anggota keluarga. Hampir semua orang menentukan sendiri kegiatan apa yang sesuai untuk menghabiskan waktu liburan. Tentu saja hal itu tergantung pada timbunan angka-angka uang.
Para saudara muda fransiskan Jakarta juga punya kegiatan sendiri untuk mengisi waktu liburan akhir tahun. Kami tidak ke mal. Kami tidak ke Ancol. Kami tidak ke Puncak. Kami tidak ke Bandung. Kami juga tidak ke Bali sebagaimana mereka yang punya timbunan angka-angka uang yang banyak. Kami mengisi waktu liburan akhir tahun dengan kegiatan yang sederhana, tetapi memberi kesan yang luar biasa. Kami mengadakan olahraga futsal bersama yang melibatkan para saudara muda fransiskan dan para mantan fransiskan.
Kegiatan ini berlangsung pada 27-29 Desember 2012 di Persekolahan Fransiskus Kampung Ambon, Jakarta Timur. Tim yang terlibat dalam pertandingan ini adalah tim JPIC, Fransiskus I, Fransiskus II, Padua I, dan Padua II. Pada tahun ini tim Vincentius tidak mendaftarkan diri karena ada benturan dengan kegiatan komunitas. Dengan demikian, tim yang berlaga pada tahun ini hanya berjumlah lima tim, berkurang satu tim dari tahun lalu. Seluruh rangkaian kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini diselenggarakan oleh JPIC-OFM Indonesia.
Dalam pesan pembuka, Sdr. Peter Aman, OFM, selaku direktur JPIC-OFM Indonesia, mengatakan bahwa pertandingan ini adalah murni rekreasi akhir tahun bagi para saudara muda Jakarta dan juga para mantan fransiskan. Karena itu, ia mengharapkan agar para saudara muda terlibat aktif dalam kegiatan ini. Selain itu, Sdr. Peter juga mengharapkan agar melalui kegiatan seperti ini para saudara muda dapat mempererat dan menumbuhkan relasi persaudaraan.
Pertandingan yang berlangsung selama tiga hari mempertemukan semua tim—kompetisi penuh. Ada banyak dinamika dalam pertandingan yang mungkin tidak diharapkan terjadi. Muncul ketegangan-ketegangan. Muncul gelak tawa. Juga muncul komentar-komentar yang memperuncing ketegangan-ketegangan. Namun itu semua menjadi pelengkap penyerta untuk kegembiraan dari sebuah kegiatan sederhana yang syarat dengan kesan-kesan baik.
Kejuaraan JPIC CUP pada tahun ini dimenangkan oleh tim Padua I setelah menundukan tanpa belaskasihan tim Fransiskus I dengan skor 8-3 pada laga final. Dengan demikian, tim Padua I berhasil mempertahankan dua kali gelar juara JPIC CUP. Pada malam penyarahan hadiah—malam tahun baru—di Biara Padua, Sdr. Peter mengharapkan semoga pada 2013 nanti piala JPIC bisa berlabuh di Biara Fransiskus. (Sdr. Faris Jebada, ofm)
[/tab]
[tab name=”Foto-foto”]
[/tab]
[end_tabset]
kontributor punya bahasa di paragraf terakhir ini eww…hahaha…
kami kalah terhormat ew…hahaha
Oe Chiko….no 6 itulah yg mengatur strategi, teknik, & taktik yg jitu demi meraih kesuksesan. Haaaaa
Viva…..viva (Hidup….hidup) JPIC-OFM Cup 2013. Padua tetap berjaya sampai 5 tahun mendatang hahahhaha….
Yang pakai baju kotak-kotak adalah pemilik klub hahahhaa…..Nomor 6 dari Padua cuman cadangan doank….Menang pemanasan saja! hihihiiii…