Setelah dalam tahun 1329 dan tahun 1679, Fransiskan menginjak bumi Indonesia, pada 21 Desember 1929, lima saudara Fransiskan dari Belanda tiba di Batavia. Lima saudara ini hadir menanggapi undangan untuk membantu para Jesuit dalam karya pastoral paroki dan karya misi.
Kelima Fransiskan itu adalah Victorius Beekman, Floribertus Schneiders, Paschalis Heitkonig, Azarius de Kok dan Michael Lunter. Mereka diterima secara resmi oleh Mgr A. Van Velzen di Gereja Katedral ‘Maria Assumpta, Jakarta. Penerimaan resmi kelima Fransiskan diikuti dengan pemberian tugas dan penempatan: tiga Fransiskan dikaryakan di Jalan Kramat Raya 134, yaitu Victorius Beekman dan Azarius de Kok (Mengurus Paroki Hati Kudus) dan Paschalis Heitkonig ditugaskan mengelola Panti Asuhan Vincentius. Dua Fransiskan lainnya yakni Floribertus Schneiders dan Michael Lunter ditempatkan di Meester Cornelis (Matraman) untuk melayani umat Paroki Santo Yosef dan Stasi Santo Antonius Padua di Jatinegara.
Tepat pada tahun 2019, momen kedatangan lima saudara Fransiskan itu dirayakan kembali. Perayaan ini dirayakan sepanjang tahun dalam setiap unit karya pelayanan Fransikan dalam satu tema besar: “90 Tahun OFM Meraga di Nusantara.”
Tahun 2019 memiliki makna khusus bagi para Fransiskan di Provinsi St.Michael Malaikat Agung Indonesia, karena dua hal: Pertama, pada tahun 2019 Provinsi melaksanakan Kapitel Provinsi; Kedua, Provinsi memperingati 90 tahun kehadiran Fransiskan di Indonesia.
Atas dasar itu maka Kapitel tahun 2019 memiliki nilai strategis mensyukuri rahmat Tuhan selama 90 tahun. Perayaan syukur itu akan diwujudkan dalam bentuk melakukan Evaluasi, Refleksi dan Proyeksi Misi dan Penginjilan Fransiskan Provinsi St. Michael Malaikat Agung di Indonesia.
Evaluasi, Refleksi serta Proyeksi Misi dan Penginjilan Fransiskan tersebut merupakan suatu upaya untuk menegaskan langkah dan merumuskan konsep serta kebijakan Misi dan Penginjilan Fransiskan di Indonesia menuju perayaan satu abad (100 tahun) kehadiran Misi dan Penginjilan Fransiskan di Indonesia, pada tahun 2029 yang akan datang.
Perayaan Centesimus Annus (Tahun Keseratus) pertama-tama dimaksudkan untuk mensyukuri rahmat Tuhan, karena menganugerahkan Santo Fransiskus Assisi ke tengah Gereja, yang kharismanya turut serta mengembangkan Gereja Katolik Indonesia melalui pelayanan misi dan penginjilan para Fransiskan.
Perayaan syukur itu akan sempurna jika disertai niat, tekad dan upaya merancang gagasan kontekstualisasi serta revitalisasi kharima Fransiskan di bumi Indonesia tempat para saudara hadir dan berkarya.
Evaluasi, refleksi dan proyeksi itu dimaksudkan pula untuk menegaskan prinsip-prinsip fundamental, yakni: