7 Agustus
B. Agathangelus dan B. Cassianus
RIWAYAT HIDUPNYA
Agathangelus dilahirkan di Vendome pada tahun 1589 dan Cassianus di Nantes pada 1607. Keduanya menerima jubah Ordo Fransiskan Kapusin dan dikirim ke misi Afrika segera setelah mereka menyelesaikan studi mereka. Mereka bertemu di Kairo. Di sana mereka mendapat tahu akan adanya pengejaran terhadap orang-orang Kristen di Abyssinia. Dipenuhi dengan kerinduan untuk bekerja dan menderita bagi Kristus di antara saudara-saudara yang terpisah, mereka pergi ke negara itu. Mereka nyaris belum sampai mulai pekerjaan mereka, ketika mereka itu ditangkap dan diberogol dengan rantai. Mereka merana dalam penjara selama satu bulan, dan kemudian selama 25 hari berikutnya mereka diseret ke Gondar dengan perlakuan kejam di bawah panas luar biasa matahari bulan Juli. Raja bermaksud memaksa mereka menyangkal iman mereka.
Pater Cassianus menjawab dengan penuh keyakinan: “Kami ingin hidup dan mati sebagai anak-anak Gereja Roma yang Katolik, dan Apostolik; di luar itu tidak ada keselamatan. Kami tidak ingin menjual hidup kami dengan harga kesesatan yang tak sia-sia. Kami tidak ingin menikmati hormat dan kekayaan, yang engkau tawarkan kepada kami sebagai harga jiwa-jiwa kami yang kekal ini.”
Kemudian kedua pengaku iman itu dijatuhi hukuman gantung. Ketika algojo-algojo mencari-cari tali, kedua pengaku iman itu, dinyalakan oleh kerinduan untuk kemartiran, berteriak: “Bila engkau memerlukan tali, pakailah ikat pinggang kami.” Demikianlah yang terjadi. Beberapa saat kemudian misionaris suci itu memperoleh mahkota kemartiran. Ini terjadi pada 7 Agustus 1638. Paus Pius X memberikan gelar beato kepada mereka dengan upacara yang sangat meriah.
GEREJA SATU-SATUNYA DIMANA TERDAPAT KESELAMATAN
- Karena telah didirikan oleh Kristus sebagai lembaga keselamatan, Gereja Katolik adalah satu-satunya Gereja di mana kita dapat diselamatkan. Kristus selalu berbicara tentang satu Gereja: “Pada karang padas ini, Aku akan mendirikan Gereja-Ku,” “dia yang tidak mau mendengarkan Gereja…”, “hanya akan ada satu kawanan dan satu Gereja…” Gereja akan kehilangan hak-haknya sendiri bila Gereja itu mengakui Gereja-gereja lain mana pun. Para martir dengan jelas mewartakan kebenaran ini kepada dunia dengan mempertaruhkan hidup mereka demi Iman dan demi membela Gereja satu-satunya yang menyelamatkan. – Kita juga harus mempunyai semangat kemartiran; kita harus siap berlaku seperti mereka itu.
- Gereja Katolik, sebagai Tubuh Kristus, adalah Gereja Penyelamat satu-satunya. Gereja ini adalah Tubuh Mistik Kristus, Peribadi Kedua dari Tritunggal yang Mahakudus, yang telah menjelma menjadi manusia. Mungkinkah orang memikirkan lebih dari satu tubuh yang memiliki Kepala ini? Samasekali tidak mungkin. Apalagi, adalah tugas Gereja untuk membimbing jiwa-jiwa kepada Tuhan. Hanya ada satu tujuan semacam itu, dan tidak mungkin terdapat bermacam-macam jalan yang saling bertentangan, sebagaimana terdapat dalam gereja-gereja non Katolik. Karena itu, Gereja Katolik bersama dengan Kristus berkata: “Akulah jalan itu” (Yoh 14:6). Tetaplah setia pada jalan ini.
- Gereja Katolik adalah Gereja-satu-satunya-yang-menyelamatkan bagi semua orang. Mengenai Gereja ini dapat dikatakan: “Dan keselamatan tidak ada pada siapa pun juga selain di dalam Dia” (Kis 4:12). Itu berarti: Dia yang ingin mencapai keselamatan, diselamatkan melalui Gereja, atau sebagai anggota Gereja, atau termasuk pada jiwa Gereja. Orang-orang bukan Katolik dan kafir akan diselamatkan melalui Gereja, bila mereka hidup sesuai dengan dorongan hati nurani mereka dan bekerja sama dengan rahmat-rahmat yang diperlukan, yang diberikan Tuhan kepada mereka. Dengan jalan ini mereka termasuk ke dalam jiwa Gereja. – Bergembiralah bahwa engkau adalah seorang anggota Gereja ini, dan berdoalah bagi mereka yang tidak berada di dalam kawanannya.
DOA GEREJA
Ya Allah, yang telah mengobarkan Beato Agathangelus dan Cassianus dengan cinta-Mu dan mengizinkan mereka menumpahkan darah bagi-Mu; kabulkanlah dengan berlimpah berkat pengantaraan mereka, bahwa kami boleh berjuang dalam hidup ini melawan musuh keselamatan kami, sehingga kami layak Engkau mahkotai di surga. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Sumber: The Franciscan Book of Saints, ed. by Marion Habig, ofm., © 1959 Franciscan Herald Press. Diterjemahkan oleh: Alfons S. Suhardi, OFM.