13 Juli
Beata Angelina dari Marsiano
1374-1435
RIWAYAT HIDUPNYA
Angelina dilahirkan pada 1374 dalam istana ayahnya, pangeran dari Marsciano, dekat Orvieto di Negara Kepausan. Dengan senang hati ibunya yang saleh itu memperhatikan betapa perilaku anaknya itu sangat bersesuaian dengan nama yang disandangnya, yakni malaikat kecil (= Angelina). Kata-kata pertama yang diucapkannya adalah nama-nama Yesus dan Maria. Dia senang sekali membuat altar-altar kecil, dihiasinya altar itu dengan indah, dan dikumpulkannyalah di sekeliling altar itu gadis-gadis lain yang seumur untuk berdoa.
Angelina kehilangan ibunya ketia dia berumur 12 tahun. Sejak itu kedekatannya dengan Yesus Kristus menjadi semakin mesra dan dijanjikannya kemurnian yang kekal. Tetapi ketika dia hampir berumur 15 tahun, ayahnya yang lebih berpikiran duniawi, memberi tahu kepadanya bahwa dia akan dinikahkan dengan seorang pangeran dari Civitella. Angelina pun mengungkapkan bahwa dia tidak mempunyai keinginan lain kecuali menjadi Pengantin surgawi, Yesus Kristus.
Karena keberatannya itu sang pangeran pun menjadi marah besar. Angelina diberi waktu satu minggu untuk memutuskan dan diancam akan membunuhnya dengan pedang bila dia berkeras-kepala tetap menolak. Angelina menambah doa-doanya dan matiraga sebagai silih atas dosa-dosanya, memohon Tuhan Yesus Kristus bersama Santa Perawan Maria, St. Yusup dan murid Yesus St. Yohanes, supaya menolong dia mempertahankan keperawanan yang telah dia janjikan itu.
Kemudian terdengarlah suara dari dalam hatinya untuk mengabulkan keinginan ayahnya dan meyakinkan dia bahwa Tuhan tidak akan menerlantarkannya. Dan Tuhan sungguh menolong dia. Suami Angelina ternyata seorang Katolik yang saleh, dan, karena memperhatikan tuntutan dan juga harapannya, dia pun setuju untuk hidup dengan tarak yang sempurna.
Dua tahun setelah perkawinan mereka, suaminya meninggal dunia dan janda yang muda itu sekarang mempersembahkan segenap hidupnya kepada karya kesalehan dan cintakasih. Bersama dengan beberapa wanita muda di sekitarnya, dia masuk ke dalam Ordo Ketiga St. Fransiskus, dan bersama mereka dia menjalankan perawatan orang sakit, orang miskin, janda-janda dan yatim piatu serta berusaha untuk mengembalikan orang-orang berdosa pada jalan kebenaran.
Angelina mempunyai anugerah khusu untuk membangkitkan pada orang lain kecintaan pada keperawanannya. Banyak wanita muda dari keluarga-keluarga bangsawan yang sangat terkemuka, mengikuti teladannya dan masuk ke berbagai biara. Hal ini menimbulkan maksud yang tidak baik pada banyak orang, dan Angelina mereka kritik dengan hebatnya. Bahkan beberapa orang menuduhnya sebagai sesat dan pengacau ketenteraman, dengan mengatakan bahwa Angelina telah mengutuk status perkawinan dan telah memecah belah banyak keluarga di daerahnya. Karena tuduhan inilah dia diajukan ke hadapan raja Napoli.
Raja pun mengundang pangeran puteri yang muda itu menghadapnya. Angelina, karena berkat Tuhan telah mengetahui maksud sang raja, tampil menghadapnya beserta dewannya sambil membawa sepotong arang membara dalam lipatan jubahnya. Dia mengungkapkan kehendak rahasia raja untuk membakar dirinya sebagai heretik (orang sesat) dan pengacau ketenteraman. Ditunjukkannya bahwa ternyata arang membara yang dia bawa itu telah tidak mencederai dirinya sedikit pun dan dia pun menyatakan diri siap mati di atas bara api, bila saja dia terbukti bersalah sebagaimana dituduhkan padanya. Dia bersaksi bahwa dia tidak pernah mengutuk status perkawinan, tetapi dia hanya memberikan pujian yang selayaknya pada status keperawanan. Terhenyak karena mukjizat dan juga kata-kata yang diucapkannya, raja dengan penuh hormat mempersilahkan Angelina pergi.
Beberapa hari kemudian dia menghidupkan kembali seorang pemuda, anggota dari keluarga yang berkedudukan sangat tinggi dan penting. Akibatnya ialah bahwa dia memperoleh hujan hormat dari setiap sudut kota itu. Demi menjauhinya, dia pergi menyembunyikan diri dalam istananya. Tetapi beberapa wanita muda dari keluarga-keluarga yang berasal dari tingkat tinggi menemukan jalan untuk menjumpainya di sana. Dan dia pun sekali lagi dituduh di depan raja, dan raja menghukum Angelina beserta kawan-kawannya keluar dari kerajaannya.
Kelompok yang kecil itu memuji Tuhan atas penganiayaan itu dan mereka pun mengundurkan diri ke Asisi. Di sana Angelina dalam ekstase diperintahkan pergi ke Foligno, di mana Tuhan akan memelihara mereka. Dalam kota ini dia diterima dengan sepenuh hati oleh penduduknya yang menunjukkan ketersediaan mereka untuk membantu membangun sebuah biara bagi Angelina beserta teman-temannya itu.
Di sana dia membangun sebuah komunitas yang anggotanya mengikrarkan janji meriah dan hidup menurut anggaran dasar Ordo Ketiga. Takhta Suci pun mengesahkan persaudarian Ordo Ketiga Regular ini, dan menegaskan Angelina sebagai superiornya yang pertama, kendati dia pada waktu itu baru berusia 20 tahun.
Kemudian Angelina masih mendirikan 15 biara serupa yang lain di berbagai kota di Italia dan Paus Martinus V menunjuknya sebagai Abdis General pada tahun 1428. Kedudukan ini dia layani sampai kematiannya pada 14 Juli 1435.
Ketika dia menyadari bahwa hari kematiannya sudah mendekat, dia mengungkapkan keinginannya untuk melakukan pengakuan dosa menyeluruh. Dia menerima sakramen terakhir dengan kekhusukan besar, dan untuk terakhir kalinya mengumpulkan anak-anak rohaninya di sekelilingnya. Dia menasehati mereka untuk selalu tetap setia melaksanakan anggaran dasar dan memberikan berkatnya. Kemudian dia terperangkap dalam ekstase. Selama ekstase itu pengantin Kristus yang setia itu diperkenankan masuk ke dalam kebahagiaan kekal di Surga. Paus Leo XII meneguhkan penghormatan yang sudah sejak lama ditujukan kepadanya.
SALIB MEMBIMBING ORANG KE SUKSES
1. Karya Allah biasanya ditentang oleh dunia. Para Rasul mengalami hal itu dalam menyebarkan Gereja Kristen. Banyak santo mengalaminya dalam berbagai bentuk. Angelina mengalaminya juga dalam ukuran yang luar biasa. Tetapi hal itu tidak menggentarkannya. Justru hal itu malahan semakin meyakinkan dia bahwa usaha-usahanya merupakan karya Allah dan bahwa Allah akan mendampinginya. Juga dalam zaman kita ini, betapa sering orang muda mengalami tentangan, bila mereka ingin memasuki suatu tahap hidup tertentu. Betapa sering jiwa-jiwa yang berusaha melakukan suatu kerja yang baik bagi perkara Tuhan mengalami hambatan yang sama. Janganlah membiarkan dirimu menjadi kecut karena tentangan dan kesulitan semacam itu. Itu justru merupakan suatu tanda bahwa engkau sedang melakukan suatu pekerjaan yang berkenan pada Allah. Dalam usahamu itu berserulah pada Tuhan. Tuhan telah berjanji mendampingimu: “Saya bersama dia dalam kesulitannya; Saya akan menyelamatkan dan mempermuliakan dia” (Mzm 90:15).
2. Renungkanlah bahwa bahkan kehidupan orang-orang Kristen yang biasa, salib merupakan satu-satunya jalan yang harus dilalui untuk mencapai keselamatan. “Dengan salib,” kata Thomas a Kempis, “engkau akan pergi ke kehidupan kekal. Tata dan aturlah segala sesuatu sesuai dengan kemauanmu, maka engkau pun masih menemukan suatu penderitaan, dan karena itu engkau akan selalu menemukan salib. Bila engkau memikul salib itu ogah-ogahan, engkau membuatnya menjadi suatu beban bagi dirimu sendiri, namun bagaimana pun juga engkau tetap harus memikulnya. Bila engkau menghindari satu salib, pastilah engkau akan menemukan yang lain, bahkan mungkin malah lebih berat. Bila engkau dengan sepenuh hati memikul salibmu, salib itu akan memikulmu dan membawamu ke tujuan yang engkau inginkan, dan di sana penderitaan pun akan berakhir.” – Jadi, siapakah yang akan enggan menjalani jalan salib dengan penuh keberanian?
3. Renungkanlah bahwa jiwa-jiwa yang dibimbing oleh Roh Kudus harus menapaki jalan salib sepanjang hidupnya. Dalam hal Angelina: ketika pengejaran ternyata tanpa henti, dia meletakkan pada dirinya sendiri salib mati raga pertobatan dan penyangkalan diri, dengan jalan melaksanakan aturan hidup yang ketat dalam biara. Kristus berkata kepada semua orang: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Luk 9:23). Engkau tidak akan diijinkan ke Kristus di surga, bila engkau tidak bersedia menyangkal kehendakmu dan memanggul salib sehari-hari dalam kesetiaan pada tugas kewajiban sebagai seorang Kristen. Semoga keutamaan-keutamaan dan pengantaraan B. Angelina memberikan kepada kita kekuatan yang diperlukan.
DOA GEREJA
Ya Allah, yang telah menghiasi B. Angelina dengan anugerah-anugerah khusus dalam kerendahan dan kemurahan hati, dan telah mengembangkan Gereja-Mu dengan mendirikan sebuah kongregasi yang baru, anugerahilah kami dengan melimpah bahwa kami dapat mengikuti contohnya yang penuh keutamaan itu dan dengan demikian boleh sampai pada kebahagiaan kekal. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.
Sumber: The Franciscan Book of Saints, ed. by Marion Habig, ofm., © 1959 Franciscan Herald Press. Diterjemahkan oleh: Alfons S. Suhardi, OFM.