22 Juni – St. Thomas More

22 Juni
St. Thomas More
1480-1535

st-thomas-more-1

RIWAYAT HIDUPNYA
St. Thomas termasuk dalam kelompok Tertiaris yang telah menangkap roh yang benar dari Bapa Serafik mereka. Roh itu adalah roh kesalehan yang tertanam dalam-dalam dan roh penyingkiran dunia, dan juga roh untuk menjawab kesetiaan kepada Gereja yang Kudus yang dilaksanakan dalam tingkat yang luar biasa dan dimeteraikan dengan darahnya.

Ayahnya adalah seorang ksatria. Thomas dilahirkan di London pada tahun 1480. Ia menjadi seorang pemuda yang sangat takwa, kemudian menjadi seorang ahli hukum. Dia selalu disibukkan oleh tugas-tugas pelayanannya, kendati demikian selalu ditemukan waktu untuk menghadiri Misa Kudus setiap hari dan melakukan banyak ulah kesalehan yang lain.

Sebagai bapa keluarga, dia selalu memperhatikan bahwa anak-anaknya harus dididik dalam takwa kepada Tuhan. Dia menjadi terkenal karena bukunya yang berjudul “Utopia”. Melalui “Kerajaan Antah Berantah”-nya dia menyindir kejahatan-kejahatan yang tengah menggerogoti jalan untuk masuk ke Gereja dan Negara.

Berkat Henry VIII, raja Inggris, dia menjadi terikat pada istana raja dan akhirnya diangkat menjadi Penasehat Tinggi (Lord High Chancellor). Sekarang tibalah waktunya bagi Tertiaris itu untuk mengungkapkan betapa tulusanya dia telah menangkap semangat roh dari sang Santo dari Asisi itu. Sebagaimana sudah dapat diharapkan, kendati sebagai seorang negarawan, Thomas More tetap melanjutkan praktek-praktek keagamaan yang sudah menjadi kebiasaannya. Dia mengkhususkan setiap hari Jumat sebagai hari introspeksi. Belaskasihnya meluap tanpa batas.

Dia mengalami kenikmatan yang khusus dalam melayani Imam sewaktu Misa kudus, dan dia pun menyambut Komuni kudus setiap hari. Dia ditegur bahwa praktek-praktek itu tidaklah pantas bagi seorang ahli hukum dengan begitu banyak pekerjaan dan begitu banyak halangan untuk menyambut komuni setiap hari. Tetapi jawabnya: “Engkau mengedepankan alasan-alasan tepat mengapa orang perlu sering menyambut Komuni kudus. Bila saya melantur, Komuni kudus menolong saya untuk bisa memusatkan pikiran. Bila setiap hari terbuka peluang bagiku untuk menghina Tuhanku, saya mempersenjatai diriku lagi setiap hari demi memeranginya, dengan jalan menyambut Ekaristi Kudus. Bila saya membutuhkan terang dan kebijaksanaan khusus sehingga beban tugas-tugasku yang berat menjadi lebih ringan, saya mendekatkan diri pada Penebusku dan mencari nasehat dan terang dari Dia.”

Tetapi tidak lama kemudian, hari akhirnya pun termeterai. Terbutakan karena nafsu-nafsunya yang tidak suci, raja Henry menceraikan isteri sahnya dan menikahi Anna Boleyn, seorang puteri istana yang sudah menunggu. Ketika Roma dengan benar telah menghukum tindakan jinahnya itu, maka raja pun melepaskan diri dari ikatannya dengan Roma dan mengangkat diri sebagai kepala Gereja di Inggeris. Siapa saja yang tidak menyetujui tindakan raja, akan dihukum mati.

Orang pertama yang menentang raja adalah penasehatnya yang setia, Thomas More. Dia dijebloskan dalam penjara. Di sana dia menulis selembar pamflet berjudul “Kematian yang diderita demi Iman tidak usah menimbulkan ketakutan”. Ketika isterinya mencoba membujuknya untuk menarik kembali sikap menentangnya itu dan untuk memperpanjang hidupnya, dia bertanya berapa lama, menurut pendapatnya, dia ini akan masih hidup. Isterinya menjawab, “Sekurang-kurangnya dua puluh tahun.” “Sungguh!”, kata Thomas More, “seandainya engkau telah berkata beberapa ribu tahun, mungkin halnya akan berbeda. Tetapi bahkan bila sekiranya dia akan menjadi pedagang yang miskin, yang akan menghadapi resiko kehilangan sesuatu yang kekal demi memperoleh seribu tahun.” Kepala Thomas More dipancung pada 6 Juli 1535.

Sri Paus Leo XIII menggelari Tertiaris yang agung ini Beato, dan Sri Paus Pius XI memberikan kanonisasi kepadanya pada 19 Mei 1935.

PERIHAL KESETIAAN KEPADA KRISTUS
1. Tetaplah setia pada Kristus dengan cara hidupmu. Namun, Kristus, “mulai berkarya” (Kis 1:1), lalu Dia pergi mengajar. Thomas More, hamba-Nya yang setia, telah berbuat serupa. Seluruh tingkah lakunya menunjukkan bahwa dia adalah milik Kristus. Dia sering mengingatkan: “Ada banyak orang yang membeli neraka dengan jerih payah begitu besar yang setengahnya saja sudah mencukupi untuk memperoleh surga.” – Tunjukkanlah kepada dunia melalui hidup Katolikmu yang baik bahwa engkau adalah milik Kristus.

2. Setialah pada Kristus dengan cintamu kepada Sakramen Yang Mahakudus. Iman telah mengajar Thomas untuk tetap memandang Dia Yang Mahakudus yang telah berkata: “Inilah Tubuh-Ku!” Karena itu, merupakan kebahagian dan tugasnya yang terbesar, menghadiri setiap hari Kurban Kudus, melayani para imam Kristus, dan menyambut Kristus dalam Komuni Kudus. – Apakah hal serupa ini dapat dikatakan terhadapmu?

3. Setialah pada Kristus dengan kesetiaanmu kepada Gereja. Gereja adalah Kristus yang hidup dan dicintai oleh-Nya bahkan sampai kematian (Ef 5:25). St. Thomas menolak beringsut setapak pun dalam kesetiaannya pada Gereja, bahkan kesetiaannya itu membawanya ke penjara dan kematian. – Mohonlah kepada St. Thomas supaya engkau memiliki kesetiaan serupa itu, dan engkau akan ambil bagian dalam ganjaran yang serupa.

DOA GEREJA
Tuhan Yang Mahakuasa dan Kekal, anugerahilah kami, kami mohon kepada-Mu, bahwa kami yang sedang merayakan perayaan martirmu yang suci Thomas, berkat pengantaraannya dapat terbangun kokoh dalam cinta kepada-Mu. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Sumber: The Franciscan Book of Saints, ed. by Marion Habig, ofm., © 1959 Franciscan Herald Press; diterjemahkan oleh: Alfons S. Suhardi, OFM