19 Mei – Santo Crispinus dari Viterbo, OFMCap

19 Mei
Santo Crispinus dari Viterbo, OFMCap
1668-1750

Pestanya dirayakan pada 19 Mei. Petrus Fioretti dilahirkan di Viterbo, Italia, pada 13 November 1668. Ayahnya, Ubaldus, meninggal ketika Petrus masih sangat muda. Pendidikan anak itu beserta saudari tirinya dilakukan oleh ibunya, Marsha, yang sudah pernah menjanda ketika dia menikah dengan Ubaldus. Ketika Petrus berumur lima tahun, ibunya mempersembahkannya kepada Santa Perawan Maria pada tempat peziarahan Bunda Maria di Oaks dekat Viterbo. “Lihatlah”, katanya kepada anaknya itu, “dia juga ibumu. Saya telah mempersembahkan engkau sebagai persembahan baginya.” Petrus tidak pernah melupakan pengalaman itu, dan sepanjang hidupnya menyebut Bunda Maria sebagai “momma”, ibunya. Berhubung ibunya tidak sanggup mendidiknya, maka paman Petrus dari pihak bapa, yang bernama Fransiskus, membeayai sekolahnya. Setelah bekerja sebagai tukang sepatu bagi pamannya itu, Petrus yang lemah, kurus dan berumur 25 tahun itu, minta bergabung pada para Kapusin dan ingin mengikuti jejak Felix dari Cantalice.

Minister Provinsial, Angelo dari Rieti, langsung menerimanya dalam novisiat. Akan tetapi, Petrus mendapat keberatan dari pihak keluarganya, khususnya ibunya. Setelah diingatkannya bahwa dia telah dipersembahkan kepada Bunda Maria, ibunya pun memberikan persetujuan untuk “mengabdi Sang Perawan”. Setelah menyelesaikan tahun novisiatnya, Petrus menghadapi keberatan dari magister novisnya, yang menasehati dia pulang ke rumah, karena dia dianggap sangat lemah. Magister novis itu menginjinkannya tinggal sebagai tamu, sementara menunggu keputusan dari minister provinsial.

Minister Provinsial mengingatkan magister novis bahwa merupakan hak prerogatif minister provinsiallah untuk menerima seorang novis dan tugas magister novis adalah untuk menyaring mereka yang sudah diterima itu. Petrus diterima ke dalam provinsi Kapusin Roma pada 22 Juli 1693, dengan mengambil nama Crispinus (yang menjadi pelindung tukang sepatu). Kendati sebelumnya sudah terlatik menjadi tukang sepatu, namun selama 57 tahun menjadi Kapusin, Petrus tidak pernah ditugaskan sebagai tukang sepatu bagi saudara-saudaranya. Setelah mengucapkan profesinya, dia ditugaskan ke Tolfa sebagai tukang masak selama tiga tahun dan kemudian melewati sederet penugasan: penjaga orang sakit di Roma, tukang masak di Albano, penjaga kebun buah-buahan di Monterotondo, dan akhirnya, sebagai pengumpul derma selama 38 tahun. Crispinus mengenal setiap orang dan setiap orang mengenal dia sebagai teman pribadi yang dekat. Dia memiliki kemampuan yang menakjubkan untuk menyatukan kegiatan yang penuh kesibukan dengan kehidupan rohani yang kokoh utuh. Tanpa mempedulikan kesehatannya sendiri, Crispinus memelihara mereka yang terkena penyakit selama epidemi di Farnese, Gallese dan Bracciano. Sebagai pengumpul derma, dia mengemis makanan tidak hanya bagi saudara-saudara Kapusin saja, tetapi juga bagi mereka semua yang membutuhkan di “Keluarga Ovietan-nya yang besar itu”. Bagi para Saudara dina, dia hanya mengemis hal-hal yang sungguh dibutuhkan, tidak lebih dari itu.

Secara menakjubkan Crispinus melaksanakan sejumlah kebaikan di bidang pendampingan sosial dan spiritual, dengan penuh semangat memberikan pelayanan mereka yang sakit, para tawanan, pendosa, ibu-ibu yang tidak menikah, dan mereka yang berada di ambang putus asa. Dia juga seorang pendamai yang tangkas, baik di dalam komunitas Kapusin sendiri maupun di kalangan luar. Sebelum memulai setiap tugas, Crispinus selalu berdoa terlebih dahulu kepada Maria, bundanya. Dia memiliki kegembiraan yang mudah menular pada orang lain dan pelayannnya pun diwarnai dengan rasa gembira yang mendalam. Tak ada hal yang luput dari perhatiannya, khususnya dalam menemukan apa yang dibutuhkan sungguh oleh orang lain. Setiap hari dia mengunjungi orang-orang sakit dan para tawanan, membela perkara mereka, mendesak para penjaga untuk menghormati harkat kemanusiaan mereka, mengantar roti, kacang dan tembakau bagi mereka, dan mengatur keluarga-keluarga untuk secara bergilir memberi orang-orang tawanan itu dengan makanan yang dimasak di rumah. Seringkali ada bayi-bayi yang ditinggalkan begitu saja pada ambang pintu biara dan kemudian dia tempatkan di bawah pemeliharaan Bunda Maria Bintang Pelindung. Crispinus memberikan perhatian pribadi pada bayi-bayi yang terlantar itu, mengatur supaya mereka dapat diterima sebagai magang pada salah satu perusahaan, dan tetap menjaga hubungan dengan banyak dari mereka sampai mereka menjadi dewasa. Crispinus penuh dengan intuisi dan pandangan yang mendalam, yang membuat banyak orang terpelajar mencari nasehatnya.

Crispinus yakin benar, bahwa banyak kesengsaraan manusia, baik material maupun spiritual, disebabkan oleh ketidak-adilan. Karena itu, dia bertekad menghadapi ketidak-adilan sosial itu dengan menasihati para pendagang, mengingatkan masyarakat akan hak-hak para pekerja dan minta pembebasan hutang bila hal itu mungkin. Dia mempergunakan rasa humornya untuk meringankan beban orang-orang. Setiap kejadian yang kecil-kecil dengan segera dapat sampai pada telinga Crispinus. Tanpa ragu-ragu, dia akan menawarkan dirinya sebagai perantara, teman dan penasehat. Kendati demikian, dia bukanlah seseorang yang tanpa kena kritik dan salib, baik di dalam maupun di luar biara. Beberapa orang menamakan dia keras kepala dan agresif; yang lainnya, hipokrit munafik. Beberapa Saudara mengharapkan Felix dapat meringankan hidup mereka dan bila harapan mereka itu tidak terpenuhi, maka mereka pun tersinggung dan marah-marah.

Disamping banyak surat, Crispinus meninggalkan harta karun berupa kumpulan ungkapan-ungkapan, di antaranya, “Orang tidak bisa masuk surga dengan taxi.”

Selama musim dingin tahun 1747-48, Crispinus jatuh sakit keras dan dibawa ke rumah sakit provinsi di Roma. Dia hanya sembuh sementara, dan pada 19 Mei 1750, Crispinus yang berusia 82 tahun itu meninggal dunia karena sakit radang paru-paru di biara Dikandung Tanpa Noda yang terletak dekat Piazza Barberini di Jalan Veneto Roma yang terkenal itu. Salah satu dari ucapan-ucapannya yang banyak itu, adalah seruannya, “Marilah kita mencintai Tuhan, karena Dia pantas dicintai!”

Dibeatifikasi oleh Pius VII pada 7 September 1806, Crispinus dikanonisasi oleh Sri Paus Yohanes Paulus II pada 20 Juni 1982.

Sumber: Capuchin Order, San Francisco, California. Diterjemahkan oleh: Alfons S. Suhardi, OFM