19 November
St. Agnes dari Asisi
† 1253
RIWAYAT HIDUPNYA
Ketika St. Klara menerima kerudung pada 1212, dia meninggalkan di rumah seorang adik muda berumur 14 tahun, yang bernama Agnes. Sebagai jawaban atas doa Klara dan diilhami oleh Alah sendiri, Agnes nekat pergi ke biara tempat Klara bertempat tinggal. Hal ini terjadi baru 16 hari setelah Klara berangkat meninggalkan rumahnya.
Ayahnya pun menjadi sangat marah, dan ditemani dengan beberapa anggota keluaga, bergegaslah dia pergi ke biara itu. Dia bermaksud membawa dia kembali dengan paksa dan baru saja dia mau menyeretnya dengan menarik rambutnya, maka Agnes tiba-tiba bagaikan melekat pada tempatnya. Seluruh rombongan mencoba bersama-sama mengangkatnya, tetapi tidak mampu, seperti tak bertenaga lagi. Sebaliknya lengan ayahnya itu menjadi sakit sekali dan senjata yang dibawanya pun terjatuh ke lantai. Diliputi oleh ketakutan, dia dan anggota rombongan yang lainnya lari menyelamatkan diri.
Agnes sangat bergembira dan kembali kepada saudarinya, Klara. St. Fransiskus lalu mengantar kedua gadis itu ke biara San Damiano, dan di sana dia juga memberikan jubah suci kepada Agnes. Sekarang dia berusaha meniru saudarinya yang kudus itu dalam segala hal, dan mempersembahkan semua waktu luangnya pada doa dan kontemplasi. Dia menghidupi hidup yang sangat keras, hanya makan roti dan air, dan mengenakan jubah kasar sepanjang hidupnya.
St. Fransiskus segera menemukan harta kekayaan yang besar tersembunyi dalam jiwa yang istimewa ini. Ketika sebuah biara Klara yang Miskin baru yang didirikan di Florence pada 1221, St. Fransiskus mengirim Agnes, kendati masih muda, untuk menjabat sebagai atasan di sana. Kemudian dia juga mengirimnya ke Mantua dan ke beberapa kota lain di Italia utara untuk mendirikan rumah-rumah lain dari Ordo St. Klara yang Miskin. Ke mana pun dia pergi, dia mendidik setiap orang berkat hidupnya yang suci. Banyak wanita-wanita muda yang saleh membaktikan dirinya kepada Tuhan dalam pingitan monastik di bawah bimbingannya. Dia memiliki anugerah bakat menyerapkan semangat Fransiskan ke dalam hidup mereka, baik dengan kata-kata maupun teladannya.
Agnes dikaruniai banyak rahmat luar biasa oleh Tuhan. Dalam devosinya yang sangat hangat dan agung, dia sering terangkat di atas tanah, dan sekali Tuhan kita menampakkan diri kepadanya dalam rupa seorang kanak-kanak. Dari hari Kamis Putih sampai Sabtu Suci dia pernah sedemikian terserap dalam kontemplasi perihal penderitaan Kristus, sehingga dia berkesan hanya melewatkan satu jam saja dalam keadaan mistik ini.
Ketika St. Klara dalam ambang kematiannya, dipanggilnyalah Agnes untuk mendampinginya menghadapi hari-hari terakhirnya. Pada saat-saat terakhir itu, Klara menyapa saudarinya itu dengan kata-kata berikut ini: “Adikku yang terkasih, adalah kehendak Allah bahwa saya pergi, tetapi hendaklah engkau terhibur, engkau akan segera datang dan bergabung kembali dengan saya bersama dengan Tuhan.” Tiga bulan kemudian Agnes mengikuti saudarinya ke alam baka. Itu terjadi pada 16 November 1253. Jenazahnya dimakamkan di Asisi di kapel di samping gereja St. Klara. Banyak mukjizat terjadi pada makamnya itu, dan Paus Benediktus XIV memberikan kanonisasi kepadanya.
PERIHAL SEMANGAT FRANSISKAN
1. Pada pesta St. Agnes, Gereja Kudus mengajak kita untuk berdoa memohon semangat serafik atau semangat Fransiskan. Terdiri atas apakah semangat itu? Semangat serafik itu terdiri atas cinta kudus yang berkobar, dalam hati yang mencari dan melihat Allah dalam segala hal dan cenderung untuk mempersembahkan diri demi kemuliaan Tuhan dan mempergunakan segala sesuatu demi untuk meluhurkan-Nya. Roh atau semangat serafik mengambil namanya dari Serafim, Malaikat yang selalu berkobar-kobar cintanya pada Allah. Bapa Serafik kita, St. Fransiskus, seluruhnya bersinar dengan cinta pada Allah ini dan, seperti tiga pemuda dalam tanur api itu, mengharapkan segenap makhluk bergabung dengannya untuk memuliakan Allah. Pada suatu ketika, St. Agnes sedemikian berkobar dengan cinta ini, sehingga tubuhnya terangkat di atas tanah. Cinta pada Allah semacam ini sangat mencolok pada semua santo dari Ordo Fransiskan. Karena itu Ordo Fransiskan itu sendiri lalu sering disebut sebagai Ordo Serafik. Sebagaimana dalam dunia bendani ini segala sesuatu tertarik menghadap ke matahari dan berputar mengitarinya, demikian juga hendaknya semua makhluk berbudi itu tertarik pada Allah dan semua kerinduan dalam hati mereka hendaknya cenderung mengarah kepada-Nya. – Apakah engkau mempunyai roh serafik semacam ini?
2. Renungkanlah rintangan dan halangan yang menghalangi semangat serafik itu di dalam hati manusia. Selain itu, terdapat juga hal-hal duniawi yang membuat kita sedemikian melekat pada barang-barang jasmani, kenikmatan sensual, dan hormat duniawi dan karenanya kita terhalang untuk terangkat kepada Tuhan. Kristus berkata kepada orang-orang Yahudi sebagai berikut: “Kamu dari bawah – yakni berpikiran duniawi – Saya dari atas” (Yoh 8:23). Itulah sebabnya, kata-Nya, mengapa mereka tidak dapat datang kepada-Nya, dan akan mati dalam dosa mereka. Dosa-dosa yang upaya pengampunannya belum dilaksanakan juga mengganggu dan menghalangi nyala api cinta naik ke atas. Akhirnya, tipu daya dan kesombongan membelenggu banyak orang. Kesombongan semacam itu melemparkan Lusifer keluar dari surga, dan tidak membiarkan hati manusia manapun pergi ke Tuhan. Karena itu, melepaskan diri dari hal-hal duniawi, penyesalan dan pertobatan dari laku dosa dan kepekaan untuk rendah hati harus mempersiapkan hati kita; kalau tidak jiwa kita tidak akan dalam keadaan siap menerima hal sedemikian besar seperti kilatan cinta Allah yang sejati. – Apakah itu, yang menghalangi engkau dari mencintai Tuhan secara sungguh-sungguh?
3. Renungkanlah bahwa api cinta ini, yang memenuhi hati dengan semangat serafik, harus datang dari Bapa Cahaya. Apa yang dapat kita lakukan adalah membuat diri kita siap dan layak menerima rahmat ini. Bila kita melaksanakan tugas bagian kita, Tuhan akan memberikannya kepada kita, karena Tuhan berkata: “Saya datang untuk melemparkan api ke bumi, dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menjala!” (Luk 12:49). Karena itu, marilah kita berdoa mohon semangat serafik ini dan lakukanlah apa yang menjadi bagian kita supaya semangat itu tidak dilemahkan atau tercekik lemas dalam diri kita. Juga, marilah kita, khususnya selama bulan yang dipersembahkan bagi jiwa-jiwa di api penyucian, selalu memberi perhatian kepada jiwa-jiwa yang dipenuhi dengan semangat serafik itu, tetapi sedang pedih menderita dalam kerinduan mereka pada Tuhan. Marilah kita berdoa supaya Allah memuaskan kerinduan mereka yang berkobat-kobar itu.
DOA GEREJA
Tuhan Yesus Kristus, yang telah menempatkan B. Agnes di hadapan banyak perawan sebagai seorang model dan pembimbing kepada kesempurnaan injili, kami mohon kepada-Mu, anugerahkanlah kepada kami supaya semangat, roh, yang telah dia ajarkan dengan bijaksana dan telah dia teguhkan dengan teladannya yang kudus itu, dapat kami rawat dan pelihara dari semua noda. Engkau yang hidup dan berkuasa sepanjang segala abad. Amin.
Sumber: The Franciscan Book of Saints, ed. by Marion Habig, ofm., © 1959 Franciscan Herald Press. Diterjemahkan oleh: Alfons S. Suhardi, OFM.