20 Oktober – B. Yakobus dari Strepar

20 Oktober
B. Yakobus dari Strepar
† 1410

RIWAYAT HIDUPNYA

Yakobus dilahirkan pada abad 14, dari sebuah keluarga bangsawan Strepar di Polandia dan dididik dalam tingkah laku hidup Kristiani oleh kedua orang tuanya yang saleh. Untuk menjauhi bahaya-bahaya dunia, ketika masih muda dia masuk Ordo Miskin St. Fransiskus. Dengan segera dia mencolok di antara para saudara itu karena keutamaannya yang menonjol, tidak mencari pujian, dan semangat demi keselamatan jiwa-jiwa.

Wilayah Rusia yang berada di seberang perbatasan menawarkan kepadanya pada zaman itu kesempatan luas untuk melaksanakan semangatnya itu. Sebagian dari wilayah itu masih didiami oleh orang-orang kafir; dan di situ Gereja Katolik telah berkembang selama berabad-abad, tetapi Gereja Yunani yang skismatik telah lama berusaha merebut orang-orang di sana dari Ibu Gereja di Roma. Dengan persetujuan atasannya, Yakobus pergi ke Rusia mewartakan Injil dan menyelamatkan umat beriman dari kesesatan. Sekitar tahun 1360 dia ikut ambil bagian dalam organisasi sebuah kelompok misionaris Fransiskan yang bernama Societas Peregrinantium atau Perantau-perantau untuk Kristus, yang melaksanakan karya-karya hebat di Rusia. Wallachia, dan Podolia, dan pada 1401 memperluas kegiatan-kegiatan mereka juga ke Tatar, dekat Laut Kaspia dan bagian-bagian lain dari benua Asia.

Usaha-usaha misioner dari Pater Yakobus ini sedemikian berhasil, dan keutamaan-keutamaan kerasulannya juga sedemikian terkenal, sehingga pada hari kematian Uskup Agung di Halicz, Sri Paus menunjuknya sebagai penggantinya atas permintaan raja Polandia pada 1392. Hanya karena sangat didesak, Yakobus ini menerima martabat tersebut. Tetapi bahkan sebagai Uskup, dia tetap mengenakan jubah Fransiskan dan sejauh mungkin terus melakukan pekerjaan-pekerjaan misionernya.

Untuk tetap memelihara orang-orang Katolik di wilayah-wilayah lama dan baru dalam kebenaran Kristiani, dia mendirikan banyak gereja dan biara baru. Penghasilannya yang besar dipergunakannya hanya untuk maksud tujuan ini dan untuk membantu orang-orang miskin.

Untuk menjamin berkat Allah pada wilayah yang dipercayakan pada pemeliharaan rohaninya, dia berpendapat tidak ada yang lebih menolong daripada penghormatan kepada Bunda Allah. Di samping pada Allah, dia meletakkan kepercayaan dirinya pada Bunda Maria ini. Bukan lambang keluarga, melainkan gambar Marialah yang dia ukirkan pada meterai keuskupannya; apa saja yang dia tuliskan bagi keuskupannya, selalu dimeteraikan dengan meterai Maria. Juga gambar Maria dia minta diukirkan pada cincin pastoralnya. Setiap sore diselenggarakan devosi untuk menghormati Bunda Maria di katedral atau di mana pun dia waktu itu kebetulan berada. Dia mendorong orang-orang untuk menghadiri devosi-devosi itu, di samping juga devosi khusus bagi penghormatan Sakramen yang Mahakudus. Untuk itu dia mengeluarkan peraturan-peraturan khusus dan menganugerahkan indulgensi-indulgensi.

Yakobus juga memberi perhatian pada kesejahteraan duniawi dari kawanannya. Demi untuk mengontrol penyusupan dan penyerangan dari pihak orang-orang Tartar, yang membuat negara porak poranda, dia mengusulkan tindakan-tindakan yang sedemikian cemerlang kepada parlemen Polandia, sehingga dia umum dikenal sebagai pelindung kerajaan.

Setelah masa jabatan keuskupannya berlangsung selama 19 tahun dan dipenuhi dengan berkat dan berbagai kegiatan, maka Tuhan memanggilnya menerima ganjaran surgawi pada 1410. Dengan berpakaian jubah Ordo dan dilengkapi dengan tanda-tanda martabat keuskupannya, dia dimakamkan di gereja Fransiskan di Lwow, karena kedudukan Uskup Agung telah dipindahkan dari Halicz ke Lwow. Setelah 200 tahun kemudian makamnya dibuka, didapatkan tubuh dan pakainnya sama sekali tidak mengalami kerusakan. Kemudian jenazahnya itu dipindahkan ke dalam katedral.

Penghormatan yang terus menerus dipersembahkan kepadanya, secara resmi disahkan oleh Paus Pius VI.

PERIHAL PENGHORMATAN KEPADA BUNDA MARIA

1.    Bulan-bulan Mei dan Oktober secara khusus dipersembahkan oleh Gereja untuk menghormati Santa Perawan Maria. Tetapi hendaknya kita tidak membatasi penghormatan kita kepadanya hanya pada bulan-bulan tersebut. Sebagaimana B. Yakobus, kita hendaknya menghormati Bunda Maria sepanjang tahun dan sepanjang hidup kita. Dia adalah Bunda Gereja Kristiani perdana; para Rasul dan orang-orang Kristiani perdana berkumpul bersama dia ketika Roh Kudus turun atas mereka. Dia adalah pengikat yang mempersatukan komunitas Kristiani perdana dengan cinta keibuannya, ketika “kumpulan orang yang telah percaya itu sehati dan sejiwa” (Kis 4:3). B. Yakobus berharap, penghormatan kepada Maria itu akan menghasilkan harmoni, keselarasan kepada keuskupannya, di samping hal itu adalah buah hasil karya Roh Kudus. Semoga buah-buah itu juga memasuki hati kita, rumah tangga kita, kongregasi dan ordo kita dan seluruh Gereja Katolik. – Apakah Bunda Maria sungguh dihormati dalam rumahmu?

2.    Renungkanlah betapa Tuhan sendiri menghormati Bunda Maria. Dia mengirimkan kepadanya salah seorang roh surgawi yang paling agung, Malaikat Agung Gabriel, yang dengan amanat dari Allah berkata kepadanya: “Salam, penuh rahmat, Tuhan menyertaimu, terberkatilah engkau di antara wanita…. Roh Kudusmu akan datang menaungi engkau, dan Yang Mahakudus yang akan lahir darimu akan disebut Putera Allah” (Luk 1:28-35).  Dengan demikian Tritunggal yang Mahakudus masuk dalam kesatuan yang paling mesra dengannya, karena Allah Bapa berada bersama dia, Roh Kudus menaunginya dan Putera Allah dilahirkan olehnya. Dapatkah orang yang tidak mau menghormatinya masih dapat disebut seorang putera Allah? Dipenuhi dengan Roh Kudus, Maria sendiri berseru: “Mulai sekarang semua keturunan akan menyebut aku berbahagia” (Luk 1:48). Anugerah besar pastilah akan dilimpahkan kepada orang yang menghormati dia yang telah dihormti juga oleh Tritunggal yang Mahakudus itu. O Maria, Puteri Bapa Surgawi, Ibu Putera Ilahi, dan Mempelai Roh Kudus, doakanlah kami!

3.    Renungkanlah bahwa B. Yakobus benarlah mengharapkan penghormatan kepada Maria itu akan menghasilkan berkat-berkat tersendiri khususnya kepada pelayanan kudusnya. Dengan restu Maria para Rasul telah pergi mewartakan Injil, dan Maria terus menerus mengangkat tangannya ke surga berdoa dan memohon baik bagi mereka yang mewartakan Iman, maupun bagi mereka yang menerima Iman itu dari mereka. Kehidupan Katolik berkembang semakin berlimpah, bila Bunda Maria semakin mereka hormati. Perlindungan dan pengantaraan keibuannya yang penuh daya akan menghasilkan rahmat-rahmat bagi si gembala, sehingga dia ini dapat membimbing domba-dombanya dalam semangat kerasulan sejati, dan bagi kawanannya supaya kawanan ini dapat menghidupi hidup Kristiani dan sampai pada tujuan yang terberkati.

DOA GEREJA

Ya Allah, yang secara menakjubkan telah memperbarui roh kerasulan dalam diri B. Yakobus, uskup dan pengaku iman-Mu, kamo mohon, anugerahkanlah kepada kami, berkat pengantaraannya, bahwa kami dapat selalu melekat pada-Mu dalam iman dan pelayanan yang sejati. Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Sumber: The Franciscan Book of Saints, ed. by Marion Habig, ofm., © 1959 Franciscan Herald Press. Diterjemahkan oleh: Alfons S. Suhardi, OFM.