Para pewaris semangat hidup St Fransiskus Assisi yang bergabung dalam Keluarga Fransiskan-Fransiskanes se-Jakarta (Kanesta) mengadakan peringatan semua orang kudus dari terekat fransiskan-fransiskanes di Paroki Sunter, Jakarta, Selasa, 29/11/2012.
Hadir dalam acara ini 14 tarekat anggota Kanesta, anggota Mudifra (Muda-mudi Fransiskan) dan beberapa umat Paroki Sunter. Sesuai tradisi, tangga tanggal 29 November dipilih karena bertepatan dengan saat pengesahan cara hidup St Fransiskus Assisi oleh Tahta Suci pada tahun 1223.
Acara dimulai seminar tentang ”Kudus Dalam Karya Perutusan” dengan narasumber Sdr. Bonaventura Gultom OFMConv. yang sengaja diundang dari Medan dan dipandu moderator Sdr. Eras Baum OFM. Menurut Diakon Bona, demikian ia disapa, jalan menjadi kudus tidak harus dengan melakukan hal-hal besar. Hal itu bisa dimulai dari sikap hidup sehari-hari, dengan ketekunan dan kesetiaan dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan.
Setelah seminar, diadakan misa di Gereja Paroki St. Lukas yang dipimpin oleh moderator Kanesta Sdr. Titus Khian OFMConv. dan khotbah oleh Provinsial OFM Indonesia Sdr Adrianus Sunarko OFM. Menurut Sdr. Narko, semua orang kudus memiliki bentuk panggilan dengan dinamika hidup yang beragam. Namun, baginya, yang mencolok dari pengalaman mereka adalah kesetiaan, kecintaan pada iman, dan tetap menghidupi harapan meski berada di tengah penderitaan. ”Saya juga yakin mereka semua menjadi kudus karena memelihara relasi yang intens dengan Kristus yang tersalib”, tandas dosen STF Driyarkara ini. Usai misa, acara dilanjutkan dengan makan malam dan ramah-tamah di halaman Gereja. Mudifra (muda-mudi fransiskan) dan anggota Ordo Fransiskan Sekular (OFS) menampilkan acara hiburan.
Oleh Ryan Dagur, OFM
Menari bersama persembahan acara dari mudifra.
Salah seorang anggota mudifra mengajukan pertanyaan pada sesi tanya jawab.
Saudara-saudari OFS beraksi di atas panggung.
Sdr. Bonaventura Gultom OFMConv kanan menjadi narasumber dalam seminar kudus dalam karya perutusan yang diadakan Kanesta
Tinggalkan Komentar