Saudara Bona Mampir Di Provinsialat

Sdr. Paskalis (kiri) & Sdr. Bona (kanan)

Sdr. Paskalis (kiri) & Sdr. Bona (kanan)

Senin (19/8/2013), bel rumah Provinsialat berbunyi sekitar pukul 09.30 wib. Kijang hitam yang dikendarai oleh seorang ibu parkir persis di depan pintu masuk ruang tamu Provinsialat. Seorang lelaki tua terlihat gesit ke luar dari dalam kijang hitam itu. Ternyata lelaki itu adalah Sdr. Bonaventura Emmanuel Satuan OFM.

Saudara Bona, demikian disapa akrab sehari-harinya oleh para saudara dina, mampir ke Provinsialat dalam rangka perjalanannya menghadiri Perayaan 60 tahun kehadiran fransiskan di tanah Flores yang jatuh pada 11 agustus 2013 yang lalu. Suaranya yang berapi-api membuat suasana menjadi ramai. Tak dapat disangkal bahwa siapa pun yang mendengar suaranya tentu mengenal dengan baik pemilik suara itu. Beliau sampai saat ini masih bertugas di Paroki Nossa Senhora de Fatima, Alas, Timor Leste.

Ketika mendengar suara Saudara Bona, Sdr. Paskalis Bruno Syukur OFM (definitor general untuk Asia) pun ke luar dari ruang Prokurator dan langsung bersalaman dengan hangat. Keduanya terlihat berbincang-bicang dengat hangat di ruang rekreasi Provinsialat. Saudara Bona menceritakan pengalamannya saat menghadiri perayaan 60 tahun kehadiran fransiskan di Flores.

Ia bangga dapat hadir dalam keramaian pesta itu. “Usia enam puluh tahun adalah tanda kesetiaan fransiskan melayani di tanah Flores”, ungkap Saudara Bona. Ia mengatakan bahwa awalnya para fransiskan perdana berharap untuk berkarya di Labuan Bajo. Namun, otoritas gereja setempat kala itu melihat bahwa spirit fransiskan amat dibutuhkan di tanah Cibal yang kala itu terkesan “sulit dan angker” sebagai wilayah pastoral. Hingga akhirnya fransiskan sudah hadir di tanah Cibal selama 60 tahun.

Apakah kehadiran fransiskan telah mengubah situasi Cibal menjadi lebih baik? “Ada buah-buah yang baik yang telah tumbuh dari kehadiran fransiskan di Cibal,” ungkap Saudara Bona sebagai seorang saudara dina yang juga pernah bertualang di wilayah Cibal sebagai Pastor Muda kala itu. Ia juga mengungkapkan dengan penuh semangat bahwa tahun 2014 adalah tahun perayaan emas hidup imamatnya.

Lebih lanjut ia mengatakan dengan penuh semangat bahwa selama sepuluh tahun fransiskan hadir di Flores ia sudah ditahbiskan sebagai imam. “Kurun waktu kehadiran fransiskan dan usia tahbisan saya adalah tanda penyertaan Allah bagi karya Fransiskan”, ungkapnya dengan berapi-api.

Kontributor : Sdr. Mateus Batubara OFM

4 Comments

  • Sdr.Bona Parabens/Proficiat karena Pater menghidupi semangat yang disiplin, taat, setia dan sederhana serta humoris yg bermakna.

  • Ada yang khas dari setiap kunjungan Saudara Bona ke Jakarta.Ia sepertinya memiliki program rutin untuk mengunjungi komunitas saudara dina di Jakarta.Itulah yang juga membuat saya kagum dengan saudara ini. Seingat saya ia pernah datang tahun lalu. Saaat itu, di Komunitas Padua, saya berjumpa muka dengannya untuk pertama kalinya. Dalam sehari ia melawat komunita Padua, Pastoran Paroki Paskalis di Cempaka Putih dan komunitas Yosef Kopertino di Galur. Kini ia kembali datang dan masih ingin melakukan hal serupa….”saya herus mengunjungi saudara-saudara saya di semua komunitas!” katanya suatu sore saat berbincang di kamar makan Provinsialat, usai mengiuti rapat Gardianat Assisi. Kunjungan itu, menurutnya penting, terutama bagi saudara-saudara muda. “Paling tidak, dengan kunjungan seperti ini, saya mengenal mereka dan mereka juga mengenal saya” imbuhnya!…

  • Trims, Mateus, atas berita dan foto yang sama-sama menyenangkan hatiku. Spt Sdr. DefGen Paskalis begitu mendengar suara terkenal dan tercinta itu langsung keluar kamar prokurator di provinsialat OFM Kramat untuk bertemu dengan pemilik suara itu, begitu pula saat ini begitu melihat beritamu disertai foto kedua tokoh ini, saya langsung angkat “pena” dan sampaikan salamku kepada kalian bertiga. Saya kagum sama Sdr. Bona karena semangatnya yang tetap bernyala-nyala tak terpadamkan oleh apa pun juga; kagum sama Sdr. Paskalis karena kebijaksanaan serta keberaniannya dalam mengambil inisiatif; kagum sama Sdr. Mateus karena kepekaannya dan kejituannya dalam menilai kapan ada “momentum” dan saat terpat yang tidak boleh dilewatkan. Puji Tuhan yang memberikan saudara-saudara yang mengagumkan kepada Ordo kita.

Tinggalkan Komentar