Pengantar dari penerjemah:
Para pengunjung yang terkasih,
Keluarga Fransiskan merupakan sebuah keluarga yang amat besar. Kalau semua gerakan, – resmi dan tidak resmi, bebas dan yang sudah disahkan, yang Katolik Roma dan yang berada di luarnya – dijumlahkan, maka dari segi jumlah, keluarga kita ini merupakan yang paling besar di dunia. Juga merupakan sebuah keluarga besar yang beraneka ragam bentuk, warna, gaya dan aliran keagamaannya. Lihat saja: ada yang Katolik Roma, Anglikan, Reformasi, tanpa menganut agama mana pun, bahkan yang tidak mau punya agama atau malahan tidak mau mengakui adanya Tuhan; mereka semua mengagumi bapa Fransiskus dari Asisi, bahkan meniru corak hidupnya. Tentu saja masing-masing kelompok, bahkan pribadi, menurut penafsirannya sendiri.
Kalau kita berbicara terbatas saja, yakni mereka yang beriman dalam Gereja Katolik dan menjalani hidup bakti, sudah ada empat kelompok besar, yakni: Ketiga Ordo Pertama, yakni OFM, OFMConv dan OFMCap dan TOR (Ordo Ke Tiga Regular).
Perbedaan-perbedaan historis yang menyebabkan pecahnya Ordo Pertama menjadi tiga aliran yang besar itu memang ada dan pada waktunya memang juga penting dan mengambil peranan yang menentukan.
Tetapi dalam perjalanan sejarah, perbedaan-perbedaan yang tadinya memisah-misahkan itu semakin dirasakan dan dihayati semakin menipis. Tembok-tembok pemisah semakin berlubang-lubang, sehingga berkat “saling kebocoran dan/atau saling perembesan” itu, kedekatan satu sama lain semakin dirasakan menjadi kuat dan meyakinkan. Keadaan dunia di mana kita sama-sama hidup ini pun semakin terus menerus berubah, dan seringkali dengan langgam yang sedemikian cepat – baik dari sudut waktu maupun corak perubahan – sehingga membuat kita semua ketinggalan zaman. Orang bisa saja menjadi berdiri termangu-mangu, menengok ke kanan dan ke kiri, merasa sendirian, atau orang yang aneh di tengah dunia ini. Padahal, bukankah cara hidup kita ini harus juga bermakna tidak hanya bagi diri sendiri (atau kelompok sendiri), tetapi juga bagi dunia di mana kita ini hidup? Tentu saja, kalau kita memang masih mau komitted pada tugas misioner kita.
Karena itu tidak mengherankan bahwa OFM misalnya mengambil tema Kapitel General yang sungguh aktual: “Saudara Dina pada Zaman Sekarang”. Jangan hanya termangu-mangu, tapi lihatlah diri kita sendiri, bertanya-tanya, dan berani memberi jawaban pada TIGA hal pokok, yakni: apa artinya “Saudara” (lalu “Persaudaraan”), “Dina” dan “Zaman Sekarang” (dunia di mana saya sekarang ini hidup). Dalam dokumen Lineamenta ketiga hal tersebut dicoba diperkenalkan dan para saudara diundang dengan serius melihat, mengupas, mengambil pendirian, dan berbuat sesuatu yang konkrit nyata (To see, to Judge and to Act). Untuk itu diminta adanya komitmen pribadi dan bersama.
Langkah besar yang paling baru adalah bahwa keempat Minister General dari keluarga Fransiskan, yakni: OFMConv, OFMCap, OFM dan TOR mengambil inisiatif untuk bersama-sama dengan serius dan mendalam membicarakan kemungkinan ditemukannya suatu jalan bersama (dalam bahasa Inggeris mereka sebut “path”) dalam menjalani hidup Fransiskan yang tetap masih berbicara bagi dan pada zaman sekarang ini, namun tetap committed pada idealisme Fransiskus dan Fransiskan. Pertemuan tersebut mereka namakan “Conferenza”: berkumpul bersama untuk berbicara bersama.
Untuk itu mereka pada tanggal 12 Maret 2015 mengeluarkan suatu surat bersama yang dialamatkan kepada masing-masing anggotanya. Karena itu surat ini pun ditandatangani oleh keempat Minister General, yakni: Fr. Marco Tasca, OFMConv, Fr. Mauro Jöhri, OFMCapp (President CMG), Fr. Michael A. Perry, OFM dan Fr. Nicholas Polichnowski, TOR.
Alasan yang “mentrigger”, memicu langkah ini adalah bahwa pada tahun 2016 seluruh keluarga besar Fransiskan sedunia akan merayakan abad ke VIII “Pengampunan Asisi atau ‘Pardon of Assisi’” dan pada tahun 2017 OFM khususnya merayakan abad ke V Bula Paus Leo X Ite vos, juga dikenal sebagai “Bulla unionis”, “Bula Pemersatu” (2017). Dengan bula ini maka semua pengikut Fransiskus di luar OFMConv dan OFMCap yang sampai waktu itu masih ‘terserak-serak’, ‘dipaksa’ dipersatukan menjadi satu keluarga yang disebut OFM.
Di bawah ini saya sajikan surat bersama tersebut. Selamat mendalami.
Alfons S. Suhardi, OFM
SAUDARA-SAUDARA FRANSISKAN DALAM KAPITEL
Surat Pengantar
Disertai harapan akan damai, kami, para Minister General, memulai surat ini. Surat ini menandakan suatu momen yang penting dalam perjalanan kita menuju ke abad ke delapan dari Pengampunan Asisi (Pardon of Assisi) (2016) dan abad ke lima dari Bula Paus Leo X Ite vos, juga dikenal sebagai “Bulla unionis”, “Bula Pemersatu” (2017).
Bagi kami, yang dipersatukan di sekitar Paus Fransiskus pada kaki Bapa Serafik kita St. Fransiskus, dan bagi para Saudara Keluarga Fransiskan dari Asisi yang ada bersama kita, kata-kata sederhana ini memberikan dampak yang besar.
Kata-kata itu menemukan suatu tempat yang khusus dalam hati para saudara Keluarga Fransiskan dari Asisi. Kata-kata itu meneguhkan kerinduan yang dalam dan tulus untuk bersama-sama berjalan dan berkembang dalam panggilan dan perutusan bersama, dan secara profetis (kenabian) menimbulkan ide akan adanya sebuah Sinode Keluarga-keluarga Fransiskan. Sinode itu dibayangkan berupa suatu lorong jalan bersama yang saling dibagikan, melalui rekonsiliasi, dialog dan discernment persaudaraan dan mengantar kita pada suatu pilihan bersama dan bekerja dalam kesatuan dalam proyek-proyek evangelisasi. Dengan cara ini, para anggota Keluarga-keluarga Fransiskan dari Asisi diharapkan akan datang berkumpul untuk merencanakan perjalanan-empat-tahun kita ke depan (2015-2018) – khususnya mereka yang menginginkan menjadi bagian dari berdirinya inisiatif ini, demi untuk memulai suatu proses bagi perkembangan pada masa depan.
Kami para Minister General merasakan adanya harmoni, keselarasan yang dalam antara inisiatif Keluarga-keluarga Fransiskan dari Asisi ini dengan harapan-harapan Bapa Suci bagi kita sekarang ini, sebagaimana hal itu dia nyatakan dalam Surat Apostoliknya yang baru-baru ini untuk Tahun Hidup Bakti (28 November 2014). Suratnya ini meneguhkan kebaikan dari inisiatif ini, yang merupakan suatu inisiatif yang di dalamnya, – kami menginginkan, – semua Saudara dina di seluruh dunia akan terlibat.
Saudara-saudara yang terkasih, apa yang telah menggerakkan Keluarga-keluarga Fransiskan dari Asisi, apa yang segera akan kami, para Minister General, berkati dan bagikan, kami bayangkan akan menjadi “sebuah hembusan Roh”, sebuah “panggilan baru” bagi kita semua, yang mengikuti Yesus, dibantu juga oleh Anggaran Dasar dari St. Fransiskus dari Asisi yang sama.
Sementara para Saudara Dina di Asisi menggodog lorong jalan yang diusulkan ini, kami menginginkan seluruh Ordo melaksanakannya dengan cermat dan mencoba untuk secara kreatif mengikuti contoh mereka dalam menawarkan lorong-lorong jalan serupa pada tingkat nasional atau pun wilayah. Untuk menapaki perjalanan ini, Asisi akan menyediakan bagi kita informasi-informasi, ide-ide dan saran-saran yang luas. Dari situ orang dapat meniru atau menimba inspirasi darinya, sehingga dapat menemukan sesuatu yang bermakna di tempat-tempat di mana kita hidup. Pengalaman berinisiatif yang paling kuat (sekali setahun) akan kami undang secara eksplisit untuk ambil bagian secara pribadi dalam peristiwa Asisi itu sendiri.
Karena itu, kami mengundang masing-masing dan setiap orang dari kalian untuk memberikan sumbangan kalian demi membantu berhasilnya proyek ini, mulai dengan berdoa dan perbuatan kemurahan hati yang aktif serta komitmen dari bakat-bakat pribadi kalian sebagai anggota dari satu keluarga religius yang besar.
Para Pelayan dan Hamba kalian,
Roma, 12 Maret 2015
Sumber: ofm.org
Diterjemahkan oleh P. Alfons Suhardi OFM
Tinggalkan Komentar