Surat Minister General OFM
untuk Tahun Hidup Bakti
29 November 2014 – 2 Februari 2016
“Mengikuti ajaran dan jejak Tuhan kita Yesus Kristus”
(AngTBul 1:1)

Paus Fransiskus dan MinGen OFM, Perry OFM
Saudara-saudara terkasih,
Semoga Tuhan memberi kalian damai-Nya!
Sebagaimana kita semua ketahui, tahun 2015 yang akan datang ini, bagi Gereja akan menjadi sebuah Tahun yang Dipersembahkan bagi Hidup Bakti.
Dengan maksud menjawab harapan dari Bapa Suci, Paus Fransiskus, tahun itu akan merupakan sebuah Perjalanan yang dimulai pada 29 November 2014 dan berakhir pada bulan Februari 2016.
Sebagai Saudara Dina, kita dengan kegembiraan besar menyambut undangan dari “Tuan Paus” ini beserta harapannya bahwa perayaan hidup bakti itu akan menjadi bagi setiap orang dari antara kita suatu kesaksian yang diperbarui akan hidup injili.
Sementara kita menyampaikan pujian dan terimakasih kepada Tuhan atas anugerah panggilan dan pengudusan kita, kita merumuskan kembali kerinduan dan tekad kita untuk secara mendalam meresapkan dan dengan tulus serta penuh kegembiraan menghidupi identitas Fransiskan kita, sebagaimana hal itu diperkenalkan kepada kita dalam Anggaran Dasar dan Konstitusi Umum dan sebagaimana setiap orang dari kita telah memeluknya dengan profesi religius kita.
Dengan demikian, kita menyambut tahun ini dengan rasa syukur yang besar, dengan jalan membuka diri kita untuk ditantang dan dirangsang oleh kesaksian Bapa Suci, yang dengan jalan memilih nama Fransiskus yang menyiratkan adanya suatu program, menawarkan kepada Gereja gaya hidup dan pesan amanat pendiri serafik kita: kedekatannya yang istimewa pada orang miskin dan tersingkirkan, belas kasihannya, rekonsiliasinya, kepekaan rasa persaudaraan dan peraudariannya, berpusat pada hal-hal yang hakiki, sederhana dan komitmennya pada damai dan pelestarian alam ciptaan. Gaya hidup bapa pendiri serafik itu selalu mengacu pada Injil, – atau lebih tepatnya: pada kegembiraan Injil, yang menjadi keindahan intrinsik dari hidup bakti itu.
Sebagaimana saya dan Definitorium General sebelum ini, pada kesempatan Perayaan St. Fransiskus Asisi tahun ini, telah munjukkan bahwa hal-hal itu dan hal-hal lain merupakan aspek yang pertama-tama harus kita hidupi dan kemudian kita ajarkan kepada Gereja dan dunia.
Dengan mengumumkan Tahun Hidup Bakti ini, Paus Fransiskus mengundang kita sekali lagi dan bahkan dengan lebih tegas lagi untuk mengunjungi kembali inti yang terdalam dari hidup kita, sambil mendesak kita ke arah “hati yang tidak tenang” yang kudus, yang merupakan hal satu-satunya yang dapat membimbing kita ke suatu perjumpaan personal yang baru dengan Tuhan Yesus.
Kita mau mengumpulkan harta kekayaan kita: semua permenungan, tantangan, pengalaman dan doa gerejawi kita seputar Hidup Bakti ini, dengan maksud untuk menyuburkan dan memperkaya perjalanan persiapan kita untuk Kapitel General yang akan datang. Sebagaimana kalian sudah ketahui, tema fundamentalnya adalah panggilan perdana, yang telah ditinggalkan bagi kita oleh St. Fransiskus, pendiri kita, dalam nama yang telah dia berikan kepada kita: Saudara-saudara Dina.
Dalam nama ini, kita dipanggil untuk secara otentik menghidupi persaudaraan dan minoritas kita pada zaman kita sekarang ini, sehingga menjadi saudara-saudara dan minoritas sejati di antara dan di tengah-tengah orang-orang dari umat manusia sekarang ini. Ada terdapat keserasian yang mengejutkan antara tema-tema sentral dari Tahun Hidup Bakti dan hal-hal yang telah kami usulkan bagi permenungan kita sendiri dalam Lineamenta yang kita terbitkan untuk keperluan persiapan Kapitel General OFM 2015.
“Mengikuti ajaran dan jejak Tuhan kita Yesus Kristus” (AngTBul 1:1). Inilah Anggaran Dasar dan hidup kita! Hidup bakti, pada kenyataannya adalah “peringatan, kenangan yang hidup dari cara hidup dan cara bertindak Yesus sebagai Sabda yang Menjadi Manusia dalam hubungan-Nya dengan Bapa dan dalam hubungan-Nya dengan saudara-saudara dan saudari-saudari” (VC 22).
Dengan demikian Fransiskus Asisi menjadi seorang alter Christus (Kristus yang lain)! “Bapa serafik St. Fransiskus adalah transparansi Injil yang sejati dan menghidupi keprimatan Allah dan keprimatan suatu kehidupan dengan budi, hati dan tubuh, yang secara hakiki diarahkan kepada Injil.
Karena alasan inilah dia dipandang sebagai si miskin dari Asisi dan saudara bagi semua.
Bila kita, sekarang ini, ingin menjadi saudara-saudara yang sejati dan minoritas yang otentik, maka kita dipanggil untuk bergerak dari penampilan luaran ke kemanjuran transparansi Injil yang murni dan sederhana.” (Letter for the Solemnity of St. Francis of Assisi 2014).
Saudara-saudara yang terkasih, marilah kita dengan hati penuh syukur dan terbuka menyambut Tahun Hidup Bakti ini, sebagaimana diinginkan oleh Paus Fransiskus bagi seluruh Gereja.
Marilah kita dengan suka rela menggabungkan diri dengan perayaan-perayaan dan prakarsa-prakarsa yang akan dilaksanakan dalam hal ini oleh Gereja setempat kita, sehingga peristiwa yang penuh rahmat ini akan juga merupakan suatu ungkapan dari persatuan (communio) kita dengan Gereja. Marilah kita hidup dalam doa-doa yang tekun, hangat dan setia selama masa persiapan Kapitel General ini, sambil melayani Tuhan dalam kemiskinan dan kerendahan hati (bdk. AngBul 6:1-3) dengan tanpa henti memohon rahmat untuk dapat dengan setia mengikuti jejak-jejak Putera Allah yang Tercinta dan selalu merindukan apa yang berkenan pada-Nya (bdk. L Ord 7:50-51)
Saudara-saudara terkasih, “kita telah menjanjikan hal-hal yang besar dan bahkan hal-hal yang lebih besar lagi telah dijanjikan kepada kita; marilah kita menepati yang pertama dan merindukan yang ke dua” (2Cel 144, 191), dan marilah kita mempersembahkan segala sesuatu kepada Tuhan; dari-Nyalah segala sesuatu yang baik itu berasal (bdk. AngTBul 17:17).
Dalam St. Fransiskus saya memeluk dan memberkati kamu semua.
Sdr. Michael A.Perry, OFM
Minister General
Roma, 29 November 2014
Pesta Semua Orang Kudus Ordo Serafik.
Prot. 105261; www.ofm.org
(Diterjemahkan oleh Sdr. Alfons S. Suhardi, OFM
dari naskah Inggris. Depok, 2 Desember 2014).

Doa Tahun Hidup Bakti 2014-2015
Tinggalkan Komentar