Jakarta, OFM- Persaudaraan OFM Indonesia di Jakarta menggelar acara temu gardianat bertajuk “Bertemu Untuk Berbagi Sukacita dan Cerita”, pada Rabu (17/8/2022). Temu akbar yang berlangsung di lantai kedua Aula Fransiskus, Paroki St. Paskalis, Cempaka Putih, Jakarta Pusat ini merayakan tiga momentum sekaligus, yakni syukuran atas pengikraran profesi meriah yang berlangsung dua hari sebelumnya (15/8/2022) dari enam orang saudara, perkenalan para saudara, dan perayaan HUT NKRI yang ke-77.
Pada pukul 16.30 WIB para saudara dari semua gardianat, di antaranya Portiuncula, Spoleto, Assisi, dan Damieta sudah berkumpul di lokasi. Tiga puluh menit kemudian, secara resmi acara dibuka dengan ibadat sore bersama yang dipimpin oleh Br. Triyono, OFM. Dalam ibadat ini, P. Peter Beto, OFM juga menyegarkan kembali ingatan semua hadirin akan makna penting persaudaraan dengan membacakan kisah inspiratif tentang perjalanan rohani Fransiskus. Muatan spiritualitas ini sangat penting demi menjiwai setiap saudara dengan kesadaran yang sama sepanjang momentum kebersamaan ini.
Selama acara berlangsung, Saudara Tua dan Saudara Muda membaur penuh akrab dalam beberapa kelompok. Sembari menikmati hidangan jokes dari dua MC kondangan, Sdr. Francis, OFM dan Sdr. Aldy, OFM, semua saudara terlibat dalam dinamika kelompok. Tampak semua saudara amat menikmati suasana yang sedemikian hangat itu. Apalagi, setiap kali, P. Yustinus, OFM juga sering melemparkan komentar-komentar unik nan menggelitik atas banyak hal selama acara berlangsung, yang langsung disambut dengan gelak tawa para saudara.
Mengisi momen jumpa yang berlangsung selama tiga jam itu, setiap gardianat melakukan perkenalan atas anggota-anggotanya. Di sela itu, seluruh hadiran dihibur dengan tampilan acara angkatan dari para Saudara Muda. Acara perkenalan setiap saudara di gardianat mempunyai makna penting. Setelah saling mengenal, harapannya, semua saudara tidak lagi canggung untuk saling bertegur sapa. Selain itu, tiap-tiap saudara juga mesti makin memiliki kesadaran bahwa tak seorangpun yang berjalan sendiri dalam keluarga kefransiskanan ini. Asalkan bersedia untuk berdialog, pasti selalu ada saudara yang siap menemani dan membantu.
Acara yang dipanitiai oleh tim DPS dan para gardian itu ditutup dengan foto dan papi (patah pinggang) bersama. Lengkap sudah kegembiraan ini! Harapannya, semoga kegiatan ini dapat memberi mandat positif bagi setiap saudara, khususnya saudara muda. Bersama lebih baik, bangkit dengan kuat. *
Kontributor: Sdr. Fandrou, OFM
Ed.: Sdr. Tian Gunardo, OFM
Tinggalkan Komentar