Menangani anak asrama memang tidak gampang. Apalagi anak-anak yang ditampung di situ bandel-bandel dan bikin susah saja. Menghadapi anak-anak yang bandel memang serba menjengkelkan kalau tidak mau dikatakan makan hati. Tetapi seringkali ada hal-hal yang membuat kita tidak jadi marah ketika kebandelan mereka itu justru menjadi sesuatu yang lucu dan menyegarkan seperti yang dialami oleh Sdr. Markus Meran di Asrama Waena.
Konon ada satu anak, Paskalis dia pu nama. Anak ini sudah sering terlambat bangun untuk mengikuti kegiatan-kegiatan di asrama. Ketika untuk kesekian kalinya anak ini bangun terlambat, sebagai bapa asrama yang baik Sdr. Markus Meran mendatangi tempat si anak itu tidur. Teriakan pertama tidak juga dapat mengoyahkan ‘kedudukan’ anak itu. Dicobanya satu kali lagi. Tetapi tetap saja anak itu tidak bergeming. Kali ketiga, Saudara kita ini coba bangunkan. Eh, berhasil juga akhirnya ia membuat mata anak itu terbuka. Tetapi tanpa diduganya sembari membuka matanya si anak itu berceloteh, “Mau apakah engkau daripadaku. Saatku belum tiba!” Dan bluk, mengeletak lagi, tiduurr. Dasar . . . .
(Diceritakan kembali dari penuturan Sdr. Paskalis Bruno Syukur).
“Mau apakah Engkau dari padaku, saat komentar belum tiba..”
bayangkan kalo saudara-saudara lain yang berkata demikian “apa kata dunia”