Perayaan Ekaristi, Puncak Perayaan Syukur 800 tahun AngBul, 800 tahun Natal Greccio, dan 40 tahun Provinsi St. Michael Malaikat Agung Indonesia

Ki-ka: Sdr. Gusti OFM, Sdr. Mikael OFM, Ignatius Kardinal Suharyo, Rm. Benny SJ, Sdr. Daniel OFM, dan Sdr. Wahyu OFM.
Jakarta, OFM – Rabu (29/11/2023), para Saudara Dina merayakan puncak syukur Perayaan 800 tahun Anggaran Dasar yang diteguhkan dengan Bulla (AngBul), 800 tahun perayaan Natal di Greccio, dan perayaan 40 tahun menjadi Provinsi Indonesia. Puncak perayaan syukur ini dirayakan dalam Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Ignatius Kardinal Suharyo, didampingi oleh Sdr. Mikael Peruhe, OFM (Minister Provinsi), Sdr. Daniel Klau Nahak, OFM (Vikaris Provinsi), Rm. Benediktus Hari Juliawan, SJ (Provinsi SJ Indonesia), Sdr. Agustinus L. Nggame, OFM, dan Diakon Yohanes Wahyu Prasetyo, OFM. Perayaan ini dilangsungkan di Ballroom Vincentius Putera (Vitra), Kramat pada pkl. 17.00 WIB. Perayaan Ekaristi diawali dengan ceremony penyambutan berupa tarian Ja’i (tarian khas daerah Bajawa-Flores) oleh Ikatan Keluarga Besar Flobamora, Paroki St. Paulus, Depok dari depan Gereja Hati Kudus-Paroki Kramat menuju Ballrom Vitra. Bapa Kardinal bersama Minister Provinsi, para Saudara Dina dan umat ikut serta dalam perarakan penyambutan ini.
Dalam kata pengantarnya, Minister Provinsi, Sdr. Mikael Peruhe OFM, menyampaikan alasan perayaan ini dilaksanakan. “Perayaan hari ini merupakan pamungkas dari seluruh rangkaian kegiatan Persaudaraan OFM Provinsi St. Michael Malaikat Agung Indonesia dalam rangka mensyukuri berkat Tuhan atas para Saudara Dina, yaitu Perayaan 800 tahun Anggaran Dasar yang diteguhkan dengan Bulla dan 800 tahun Perayaan Natal di Greccio. Dan, secara khusus para Saudara Dina Provinsi Indonesia merayakan 40 tahun menjadi Provinsi. Perayaan Persaudaraan ini diharapkan dapat membantu para Saudara Dina (dan kita semua yang hadir) untuk menegaskan kembali sentralitas Injil dalam hidup dan karya para Saudara Dina sebagai pengikuti St. Fransiskus dari Assisi sebagaimana juga telah kita janjikan untuk menepati Injil Suci, Tuhan kita Yesus Kristus,” ungkap Sdr. Mikael Peruhe, OFM, dalam pembukaan Perayaan Ekaristi yang bertepatan dengan 800 tahun pengesahan AngBul.

Bapa Kardinal memberikan homilinya.
Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo, dalam khotbahnya, mengungkapkan realitas dunia yang terjadi dewasa ini, di mana terjadi banyak ketimpangan dalam hidup bersama. Secara khusus, Kardinal mengangkat persoalan tengkes, di mana banyak anak Indonesia mengalami stunting. Anak-anak mengalami kurang gizi yang mengakibatkan lambatnya pertumbuhan. Hal ini juga mempengaruhi tingkat kecerdasan anak, sehingga banyak anak Indonesia tidak dapat mengakses dan mengikuti pendidikan dengan baik. Oleh karena itu, menurut Bapa Kardinal, “Kembali ke Semangat Asali: Menginkarnasikan Injil, adalah salah satu jalan yang perlu dilakukan adalah menanggapi realitas dunia seperti ini.” Selain itu, Bapa Kardinal menegaskan, “Semangat Asali yang dirumuskan dengan menarik dalam Anggaran Dasar St. Fransiskus Assisi, yang dihayati oleh para Saudara Dina, merupakan jalan menuju kesempurnaan dan kesucian. Anggaran Dasar yang dirayakan pada Pesta Semua Orang Kudus Fransiskan hari ini, saya pahami sebagai buah pengalaman St. Fransiskus Assisi dalam perjumpaannya dengan Kristus. Perjumpaannya dengan Kristus yang tersalib itu berbuah transformasi pribadi, tidak hanya berlaku bagi para Fransiskan, tetapi juga dalam tubuh Gereja Kristus sendiri,” tandas uskup yang dilantik menjadi Kardinal oleh Paus Fransiskus pada 5 Oktober 2019 yang lalu.

Sdr. Tanto, OFM menjadi dirigen untuk orkestra dan kor anak-anak PA Vincentius Putra
Dalam Perayaan Ekaristi yang diiringi oleh paduan suara dan orkestra dari anak-anak Panti Asuhan (PA) Vincentius Putra ini, Kardinal juga mengangkat kegiatan pelayanan para Saudara Dina di Indonesia berupa advokasi publik serta Justice, Peace, and Integrity of Creation (JPIC). Kardinal berharap, “kegiatan advokasi publik dan perjuangan JPIC juga menyangkut sistem yang tepat melalui berbagai macam inisiatif lain, jalan-jalan lain baik yang sudah ditempuh, maupun masih harus dicari jalan baru agar inkarnasi itu menjadi kenyataan.” Kardinal pun menyadari sistem dapat saja disalah-artikan, sehingga mengorbankan orang lain termasuk mengambil hak orang lain. “Maka, [kita] perlu mengkritisi sistem yang lakukan atau bila perlu diganti dengan sistem yang lain. Semoga dengan demikian, keluarga besar Fransiskan, Saudara-Saudara Dina yang merayakan 40 tahun Provinsi St. Michael Malaikat Agung Indonesia, dengan Kembali kepada Semangat Asali, berusaha juga mencari jalan untuk menginkarnasikan Injil melalui kehadiran dan pelayanan Saudara-Saudara Dina yang sungguh menunjukkan jalan kepada Tuhan bagi orang lain,” tukasnya
Sebelum Perayaan Ekaristi selesai, Minister Provinsi menyampaikan terima kasih kepada semua pihak. Ia juga membacakan Surat dari Konferensi Keluarga Fransiskan. Demikian ia mengatakan; “Dalam rangka peringatan 800 tahun Natal di Greccio, Gereja memberikan indulgensi penuh, dalam kondisi biasa, berlangsung pada 8 Desember 2023 (Hari Raya St. Perayaan Maria Dikandung Tanpa Noda hingga 2 Februari 2024 (Pesta Yesus Dipersembahkan di Bait Allah). Indulgensi ini diperoleh bagi mereka yang datang mengunjungi gereja-gereja yang dilayani oleh keluarga Fransiskan di seluruh dunia dan berhenti untuk berdoa di depan kandang Natal yang didirikan di situ. Begitu pula dengan mereka yang sakit atau tidak bisa berpartisipasi secara fisik dapat memperoleh manfaat dari karunia indulgensi penuh, dengan mempersembahkan penderitaan mereka kepada Tuhan atau menjalankan praktik-praktik kesalehan.” Perayaan Ekaristi yang diikuti oleh keluarga besar Fransiskan, para donatur, dan umat ini dilanjutkan dengan acara resepsi dan ramah tamah. Anak-anak PA Vincentius Putra, Kramat menampilkan beberapa acara untuk menghibur hadirin sekaligus mengiringi acara ramah tamah penuh rasa persaudaraan.***
Kontributor: Sdr. Jimmy Hendrik Rance Tnomat, OFM
Tinggalkan Komentar