Dalam suasana penuh kegembiraan dan dengan penuh antusias, para saudara tua yang berasal dari Gardianat Asisi, Gardianat San Damiano Depok, Gardianat La Verna Atambua, Gardianat Greccio Yogyakarta, dan komunitas filial Magalau Kalimantan Selatan, mengikuti retret tahunan yang diadakan secara daring. Reret yang bertemakan “Memaknai Tahun Persaudaraan: Hidup Bersama Para Saudara Disabilitas”, dibawakan sdr Peter Beto, OFM, dan berlangsung sejak 23 Agustus hingga 27 Agustus 2021. Selain pemaparan materi oleh fasilitator retret, pada setiap sesi retret para peserta dipersilakan untuk bertanya atau membagikan pengalaman terkait relasi, pelayanan, dan perjumpaan dengan saudara-saudara disabilitas.
Melalui retret ini para peserta didorong untuk lebih menghargai saudara-saudara disabilitas yang sering tersisihkan dalam masyarakat, serta diajak untuk melihat kembali diri sendiri sebagai pribadi yg rapuh. Selain itu, melalui retret ini para peserta juga diajak untuk melihat fakta adanya diskriminasi terhadap saudara-saudara disabilitas dalam lingkungan Gereja. Berangkat dari situasi yang memprihatinkan itu, para peserta diminta untuk bertobat. Ajakan untuk bertobat itu selaras dengan himbauan Paus Fransiskus untuk menghentikan segala bentuk diskriminasi terhadap saudara-saudara disabilitas, yang disebutnya sebagai salah satu bentuk dosa dalam dunia modern. Retret ini kemudian ditutup dengan evaluasi bersama terkait proses retret yang telah berlangsung.
Sdr. Ambrosius Haward, OFM
Tinggalkan Komentar