Dalam kehadiran Sr. M. Rosali OSF, pimpinan Komunitas OSF di Telaga KAHURIPAN (Bogor), Minggu, 28 April 2013, pk 12.35, lahirlah INSPIRE di Kompleks Sekolah Marsudirini, Telaga Kahuripan, Jl. Raya Parung km. 47.5, Kemang, Bogor. Apa itu INSPIRE? Untuk apa INSPIRE ada? Siapa saja pendukung INSPIRE? Narasi berikut ini menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
PALUNGAN
INSPIRE merupakan singkatan dari Institute for Spirituality Empowerment, atau Lembaga Pemberdayaan Spiritualitas. Dengan kata lain, lembaga ini didirikan dengan maksud untuk merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi pelaksanaan pemberdayaan spiritualitas. Dengan kata “spiritualitas” di sini dimaksudkan suatu keterarahan batin dan daya penggerak rohani yang ditimba dari hidup, cita-cita (mimpi), pengalaman Fransiskus Assisi dan Magdalena Daemen.
Ada 5 (lima) bidan yang diutus Tuhan untuk membantu proses “persalinan” INSPIRE, yakni Sr. Lucy OSF, Sr. Theodorin OSF, Sdr. Thomas Ferry Suharto OFM, Sdr. Petrus Kanisius Aman OFM, dan Sdr. Antonius Eddy Kristiyanto OFM. Kelima Saudara ini telah diperuntukkan bagi kepanjangan tangan para Saudara yang telah melihat tanda-tanda zaman.
Gagasan awal dari lembaga ini adalah sebuah kebutuhan. Ada sekian banyak tenaga pengajar (guru), tenaga kependidikan di lingkungan Marsudirini wilayah Jabobek (Jakarta, Bogor, Bekasi) yang dinilai belum cukup mengetahui (dalam nalar), belum cukup menjiwai (dalam sanubari), belum cukup mengena (dalam praksis) sosok, khazanah rohani, relevansi Fransiskus Assisi dan Magdalena Daemen.
Dalam hal ini tim INSPIRE hendak memberdayakan dan mengembangkan spiritualitas para guru dan karyawan di lingkungan Sekolah Marsudirini. Dengan hal itu diharapkan karya pelayanan mereka kian bermutu, yang akhirnya berdampak positif pada para siswa, lingkungan kerja, dan masyarakat.
Kendati begitu, Sekolah Marsudirini Telaga Kahuripan meneruskan program membuka diri pada pelbagai kelompok yang memanfaatkan sarana dan prasarana kompleks persekolahan itu untuk pembinaan rohani dan aneka pelayanan pastoral. Selama ini kelompok-kelompok silih ganti berdatangan untuk melakukan rekoleksi, perayaan Natal bersama, outbound, camping rohani, diklat, lokakarya, dan lain sebagainya. Sarana dan prasarana yang memadai membuat para pengguna selama ini merasa puas.
Sarana penginapan untuk kelompok besar memang terbatas. Tetapi dalam waktu dekat sarana penginapan akan lebih dari cukup. Sudah diperhitungkan dengan cermat, bahwa tempat yang sedang disiapkan akan mampu menampung 80 orang, ruang pertemuan ber-AC, ruang diskusi, aula, kapel, dan lain sebagainya.
Jadi, Telaga Kahuripan telah menjadi tempat lahirnya ide (gagasan) dan rencana besar serta mulia. Di sanalah dihamparkan dan dipertaruhkan usaha pembekalan yang solid. Sejak 28 April 2013 Sekolah Marsudirini di Telaga Kahuripan, Bogor, menjadi palungan INSPIRE.
MENU
Tim INSPIRE sudah merencanakan tema untuk masing sesi selama 5 (lima) hari. Kelompok pertama yang akan mengikuti program ini terdiri atas 20an orang. Kegiatan ini berlangsung dari 2-6 April 2014. Empat kelompok lainnya sudah mendaftar untuk tahun 2014. Praktis, “kursus” ini berlangsung setiap 2 bulan sekali. Setiap kali “kursus”, kami akan turun full team.
Pada prinsipnya Tim INSPIRE sudah menyusun “menu” materi untuk disajikan kepada para peserta. Menu tersebut menyodorkan olahan yang diambil dari saripati Spiritualitas Fransiskus Assisi, Magdalena Daemen, khazanah rohani yang mereka wariskan, sumbangan untuk masyarakat (Gereja dan dunia), relevansinya untuk dunia pendidikan. Dalam hal ini, dokumen Ordo bertajuk “Go and Teach” pasti sangat inspiratif.
Tim INSPIRE juga berpikir jauh ke depan, misalnya ada kemungkinan tempat ini terbuka untuk kaderisasi kelompok. Kongregasi Religius dan kelompok-kelompok lain yang akan mendayagunakan Kompleks berikut sarana-prasarana Sekolah Marsudirini pasti akan disambut dengan tangan terbuka dan sukacita. Itulah sebabnya, kompleks ini menjadi salah satu alternatif yang menjanjikan.
Sebagian dari butir-butir seperti logo, stempel, website, akun imel, perumusan visi, misi, sasaran, strategi mencapai tujuan, dan lain sebagainya sudah selesai digarap, sebagian masih dalam taraf akhir penyelesaian.
Kelahiran INSPIRE memperlihatkan adanya tanda-tanda zaman yang ditangkap dengan spirit baru. Spiritualitas kefransiskanan yang sangat kaya perlu digali, dipelajari, diwartakan, disampaikan dengan menarik, supaya bisa dipahami oleh audience yang membutuhkannya. Selain itu, Tim INSPIRE sendiri ditantang untuk terus belajar dan menghayati nilai-nilai yang diajarkan. Hanya dengan begitu, cara hidup ini menjadi “meyakinkan”. Tak ada jalan lain. ***
Kontributor: A. Eddy Kristiyanto, OFM
Proficiat, saat ini memang sangat penting pendidikan spiritualitas bagi mereka yang bukan biarawan-biarawati, saya berpendapat bahwa dekadensi moral yang terjadi saat ini salah satu akarnya adalah lemahnya/kurangnya pendidikan spiritualitas, maka saya pribadi sangat mendukung, maju terus pantang mundur! Shalom!
Kami senang dengan lahirnya INSPIRE. Terimakasih atas dukungan dan kerjasama yang baik untuk mewujudkan rencana membuka kursus Fransiskan yang dibutuhkan saat ini. Semoga Inspire dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga dapat membawa berkat bagi banyak orang.
Sdr FX Sutarjo OFM di Negeri Gajah Putih (Thailand).
Terimakasih atas dukungan sampeyan. Kita semua sadar sepenuhnya, bahwa OFM Provinsi St. Michael di Indonesia tidak memiliki karya “propria”. Hal ini merupakan sesuatu yang baik. Kita hanya memiliki sedikit tenaga dan talenta yang dapat disumbangkan. Itulah sebabnya keadaan ini memotivasi kita untuk bekerjasama dengan anggota Keluarga Fransiskan dalam pelbagai bentuk. “Ilmu” dan “talenta” kita akan berkembang terutama melalui praksis, pemberian kontribusi pada sesama. Ungkapan klasiknya begini, “ILMU IKU LAKUNE KARANA LAKU”. Artinya, ilmu, keterampilan itu hanya berkembang jika dipraktikkan. INSPIRE menjadi medan pendharmabaktian ilmu. Semoga! (Eddy Kristiyanto OFM).
Congratulation…
Saya senang dan mendukung kebebasan berpikir dan bertindak
hingga memunculkan “INSPIRE”.
Crescat et Floreat…