Jumat (29/10/21), para saudara di Biara St. Bonventura Yogyakarta melaksanakan Hari Gardianat. Kegiatan bulanan tersebut kali ini dipimpin oleh Pater Vitalis Nonggur OFM dengan tema yang cukup menarik, yakni “Persaudaraan yang Mendengarkan dalam Pelayanan”. Dimulai pada pukul 16.00 wib, kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan misa bersama, makan malam, dan diakhiri dengan rekreasi bersama. Nuansa kekeluargaaan dan persaudaraan begitu terasa dalam kegiatan ini. Para saudara mulai dari postulan hingga saudara tua turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Dalam materi yang disampaikannya, Pater Vitalis menekankan beberapa poin penting dalam mengikuti St. Fransiskus Assisi. Dengan mengangkat kisah Injil perihal peristiwa Yesus mengunjungi Maria dan Marta (Lukas 10: 30-49), beliau menyampaikan pentingnya sikap mendengarkan perkataan Yesus dalam kehidupan sehari-hari. Menurut beliau, Maria telah memilih yang terbaik dengan mendengarkan Yesus. Sedangkan Marta terhalang oleh kesibukan-kesibukan duniawi yang membuatnya lupa untuk mendengarkan Yesus seperti yang dilakukan oleh Maria. “Sama seperti yang disampaikan Yesus kepada Marta, kita pun jangan terlalu menyibukkan diri dengan segala hal duniawi yang kemudian membuat kita lupa akan tugas utama, yakni mendengarkan Yesus dalam keheningan dan berdoa kepada-Nya,” kata sosok Fransiskan yang baru saja merayakan pancawindu Imamat. Mengutip kata-kata Santo Fransiskus Assisi, yakni “bekerja dan lain-lain tidak berarti memadamkan semangat doa” beliau mengingatkan para saudara agar selalu berdoa dan mendengarkan Tuhan dalam situasi sesibuk apapun.
Ada beberapa saudara postulan yang menyampaikan kesan mereka berkaitan dengan tema kegiatan Hari Gardianat kali ini. Menurut Saudara Ronald Aghe, kegiatan Hari Gardianat adalah kegiatan yang sangat luar biasa karena tema kegiatan yang dibicarakan pada sore hari ini ialah tentang persaudaraan yang mendengarkan dalam pelayanan. Ia menyarankan, kita semestinya menjadikan tokoh Maria sebagai teladan dalam menjalani kehidupan harian sebagai seorang pengikut Santo Fransiskus Assisi. “Maria lebih banyak mementingkan kesibukan-kesibukan surgawi yakni dengan mendengarkan Yesus yang pada saat itu datang mengunjungi mereka. Sedangkan, Marta sebaliknya lebih menyibukan diri dengan kepentingan duniawai yakni sibuk mengurus makanan,” kata pria asal Aeramo Flores tersebut. Selain itu, Saudara Faris Penabur juga mengungkapkan kesan serupa. Baginya kegiatan ini adalah momen yang inspiratif karena kita dapat belajar untuk mendengarkan apa yang disampaikan oleh orang lain. “Ini adalah materi yang bagus untuk kita terapkan dalam kehidupan panggilan kita, terlebih ketika hendak mengikuti pelajaran dalam kelas”.
Pada penghujung kegiatan ini, Sdr. Vitalis OFM kembali menegaskan, persaudaraan Fransiskan pada dasarnya adalah persaudaraan yang dibangun atas dasar sikap saling mendengarkan. Santo Fransiskus Assisi sendiri mulai menjalankan semangat hidup kemiskinan dan pelayanannya setelah ia mendengar suara Tuhan yang menyuruhnya untuk memperbaiki Gereja-Nya yang sudah rusak. Selain itu, dalam persekutuan yang dibangunnya, St. Fransiskus Assisi bersama para saudara perdana yang lain selalu mendengarkan satu sama lain dalam persekutuan hidup mereka saat itu. Untuk itu, Sdr. Vitalis mengajak para saudara yang hadir untuk selalu saling mendengarkan dalam membina persaudaraan yang harmonis.
Setelah itu kegiatan Hari Gardianat pun dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi bersama yang dipimpin oleh Pater Rikard Selan OFM, dan kemudian dilanjutkan dengan makan bersama. Menu ikan bakar ditemani lalapan dan es krim pun menjadi hidangan wajib yang amat ditunggu-tunggu pada acara makan malam Hari Gardianat ini. Hidangan tersebut terasa semakin nikmat dengan canda tawa dan senyuman para saudara yang hadir. Hari Gardianat pun ditutup dengan acara rekreasi bersama yang kembali dilanjutkan di aula. Ada yang bermain kartu, bermain gitar sambil bernyanyi, dan ada pula yang berjoget ria. Semua aktivitas itu kemudian memupuk tali persaudaraan di antara kami para saudara yang hidup bersama di Biara Santo Bonaventura. Pace e bene.
Sdr. Krisantus Dion (Postulan OFM Yogyakarta)
Tinggalkan Komentar