Ambarawa, OFM – Para saudara yang berkarya di persekolahan, baik di Jakarta, Tentang, dan Timor Leste, tiba di Rumah Retret Shalom, Bandungan, Jawa Tengah pada Rabu sore, 19 Juli 2023. Selama tiga hari, dua belas saudara, yaitu Sdr. Ignatius Widiaryasa, OFM, Sdr. Mateus Batubara, OFM, Sdr. Titus A. Restuaji, OFM, Sdr. Yohanes B. Tukan, OFM, Sdr. Aloysius Triyono, OFM, Sdr. Y.B. Rahmat Simamora, OFM, Sdr. Siprianus Sina, OFM, Sdr. Damasus L. Udjan, OFM, Sdr. Vincentius Darmin Mbula, OFM, Sdr. Nicolau Jose, OFM, Sdr. Abril dos Santos, OFM, dan Sdr. Alex Dedy S., OFM, berdinamika bersama dalam kegiatan animasi dan sharing karya-karya yang dijalankan.
Rangkaian acara pada Rabu sore sampai malam hari diisi dengan makan malam dan rekreasi bersama. Keesokan harinya, Kamis 20 Juli 2023, acara dibuka dengan Perayaan Ekaristi-ibadat pagi bersama yang dipimpin oleh Sdr. Abril dos Santos OFM. Setelah makan pagi, secara resmi kegiatan pertemuan para saudara yang berkarya di sekolah dimulai. Tema kegiatan ini adalah “Mewujudkan Sekolah Beridentitas”.
Minister Provinsi, Sdr. Mikael Peruhe OFM, yang menjadi pemberi animasi pada acara ini, mengungkapkan bahwa pastoral pendidikan persekolahan perlu terus-menerus membumikan spiritualitas Fransiskan dalam konteks landscape pendidikan Indonesia yang terus berubah. Sdr. Mike, OFM mengungkapkan bahwa tujuan pelayanan pendidikan yang ditangani para saudara dina adalah mendorong para murid, guru, dan semua orang yang berkarya dengan para saudara di persekolahan menginternalisasi nilai-nilai universal dari spiritualitas Fransiskan seperti cinta damai, bersaudara, dan kesederhanaan.
Bertolak dari hal tersebut, kepada para saudara Sdr. Mike, OFM menawarkan pemikiran dari tiga tokoh yang dapat menjadi inspirasi. Pertama, Jita Samarendra Pramanik, seorang pensiunan guru India di Cuttack, India dengan pandangannya perihal bagaimana Yesus mengajar. Kedua, Sunny Jacobs, SJ dengan bukunya “Jesus and Pedagogy Teaching”. Ketiga, Murray Bodo, OFM dengan bukunya “Love Seven Teaching from St. Francis.” Kegiatan dilanjutkan dengan sharing pengalaman berkarya dan tantangan-tantangan di masing-masing tempat perutusan.
Keesokan harinya, para saudara melakukan kunjungan ke SMA Sedes Sapientiae, Semarang, Jawa Tengah yang dikelola oleh para saudari OSF Semarang. Selain belajar dan mendengarkan pemaparan dari pihak SMA Sedes Sapientiae, para saudara juga disuguhkan dengan penampilan dari para murid dalam bentuk paduan suara yang diiringi berbagai macam alat musik, seperti biola, gitar, angklung, dan kolintang
Melalui kegiatan ini, para saudara yang berkarya di persekolahan belajar banyak dari saudara-saudari yang lain dan terutama semakin diteguhkan untuk meningkatkan karya pelayanan berdasarkan “paru-paru ordo”, yaitu fraternitas dan minoritas.
Kontributor: Sdr. Titus Angga Restuaji, OFM
Ed.: Sdr. Vincent, OFM
Tinggalkan Komentar