Tanpa Iman Kaul Adalah Ilusi

Doa dan penumpangan tangan oleh Minister General kepada keenam Saudara Dina yang berkaul kekal disaksikan oleh para Saudara Dina yang lain dan segenap umat yang hadir.

 

Jakarta, OFM – Hari terakhir visitasi Minister General (15/08/2024) ditandai dengan pengikraran kaul kekal enam Saudara Dina. Bertempat di Gereja Hati Kudus Yesus, Paroki Kramat, keenam Saudara Dina mengikrarkan Kaul Kekal ke dalam tangan Minister General, Sdr. Massimo Fusarelli OFM. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Sdr. John Wong OFM (Definitor General untuk Asia-Oceania), didampingi oleh  Sdr. Baptist D’souza OFM (Tim Development Curia Generalat), Sdr. Mikhael Peruhe OFM (Minister Provinsi), Sdr. Daniel Klau Nahak OFM (Vikaris Provinsi), Sdr. Agustinus Laurentius Nggame OFM (Magister Pasca Sarjana), dan Sdr. Alforinus Gregorius Pontus OFM (Pastor Kepala Paroki Kramat). Keenam Saudara yang mengikrarkan Kaul Kekal adalah Sdr. Milikheor Debristo Kasa OFM, Sdr. Agustinus Noning OFM, Sdr. Agustinus Alanersase Vanri OFM, Sdr. Hedwintus Klemensi Nurung OFM, Sdr. Yohanes Yosef Freinademets OFM, dan Sdr. Mario Droste Evanro Danggur OFM. Perayaan ini dihadiri oleh orang tua dan keluarga para pestawan profesi kekal, biarawan-biarawati, serta tamu undangan.

Minister General menyampaikan homili.

 

Dalam homilinya, Minister General menggarisbawahi frasa penting dalam rumusan kaul kekal yaitu “…dengan segenap hati, saya menyerahkan diri kepada Persaudaraan ini.” Baginya, kaul yang diikrarkan oleh seorang Saudara Dina merupakan karunia dari Tuhan. Karena merupakan karunia atau pemberian dari Tuhan maka kehendak untuk berkaul tidak pernah muncul karena suatu paksaan, tidak pula bersifat egois ataupun hitung-hitungan. Pemberian diri seorang Saudara Dina adalah sesuatu yang istimewa karena yang persembahkan adalah diri seutuhnya kepada Tuhan dan sesama, bukan barang atau benda tertentu. Pemberian diri seperti ini sungguh mencerminkan cara pandang Fransiskan. “Tindakan ini merupakan pemberian total kepada Tuhan karena Dia sendiri telah memberikan segalanya untuk kita. Tindakan ini adalah suatu pengalaman hidup dan kunci untuk memahami St. Fransiskus Assisi. Ia tidak pernah hidup setengah hati, tidak pernah hidup secara medioker” tegas Sdr. Massimo.

Beliau juga menjelaskan,  “kaul dan hidup religius adalah suatu dialog, kesalingan terus-menerus. Kita menjanjikan sesuatu, tetapi jauh lebih banyak lagi yang dijanjikan untuk kita. Maka, kita mesti berdoa dan memohonkan sesuatu kepada Tuhan, namun jauh lebih banyak lagi yang Tuhan ungkap, beri dan bukakan bagi kita, sehingga kita mampu memeluk dan menghidupi anugerahNya dalam hidup kita.” Oleh karena itu, perlu disadari oleh Saudara Dina yang berkaul kekal bahwa “tanpa iman, ikrar (baca: kaul) kita akan menjadi ilusi bahkan delusi, dan janji kosong.”

Foto bersama Minister General dan para Pestawan Kaul Kekal. Momen berahmat yang tidak dialami oleh semua Saudara DIna.

 

Minister Provinsi, Sdr. Mikhael Peruhe OFM, dalam kata sambutannya sebelum perayaan ekaristi berakhir mengatakan bahwa perayaan kaul kekal tahun ini merupakan momen istimewa karena para saudara mengikrarkan kaul kekal mereka dalam tangan Minister General. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Minister General yang berkenan menerima kaul kekal para Saudara. “Kami sungguh bahagia atas peristiwa penuh rahmat, atas kehadiran Sdr. Massimo di Provinsi Indonesia dan Fundasi Timor Leste dan berkenan pula menerima janji setia para Saudara pada hari ini. Kami juga berharap bahwa apa yang Sdr. Massimo sampaikan dalam khotbah tentang janji yang ikrarkan jangan sampai menjadi sebuah ilusi mendorong kami semua untuk menghayati panggilan sebagai Saudara Dina.” Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Sdr. John Wong OFM yang memimpin perayaan ekaristi dan keluarga serta umat sekalian yang hadir.

 

Cengkrama bersama pestawan Kaul Kekal dan keluarganya dalam resepsi. Minister General juga memberi hadiah kepada keluarga.

 

Setelah perayaan ekaristi, dilanjutkan dengan acara resepsi dan ramah tamah di Ballroom Vitra, Kramat. Sekali lagi, Minister General berkesempatan menari bersama para saudara. Beliau larut dalam sukacita dan kegembiraan para Saudara Dina di Provinsi St. Michael Malaikat Agung. Setelah resepsi, beliau bersama Minister Provinsi, Sdr. John Wong OFM dan Sdr. Baptist D’Souza OFM mengunjungi Komisariat Tanah Suci di Kwitang.

Doa dan berkat para Saudara Dina bagi Minister General dan rombongan yang akan meneruskan agenda visitasi ke Papua.

 

Perayaan Kaul Kekal sekaligus menjadi “hidangan penutup” bagi rangkaian visitasi Minister General di Provinsi St. Michael Malaikat Agung Indonesia dan Fundasi St. Antonio de Lisboa. Pada sore hari, pukul 18.00 WIB, dengan diantar oleh para Saudara Dina, Minister General dan rombongan menuju Bandara Soekarno Hatta. Sebelum meninggalkan area Kramat, Minister General berdoa bersama para Saudara Dina di ruang tengah Provinsialat. Para Saudara Dina yang hadir berkenan menumpangkan tangan dan memberkati beliau dalam iringan lagu Berkat Kepada Saudara Leo. Pada kesempatan itu beliau menyatakan rasa syukur dan terima kasih karena telah berjumpa dengan para saudara. “Now, I know something little about you,” ungkapnya di hadapan para Saudara Dina. Beliau telah mencicipi hidangan persaudaraan khas Fransiskan Indonesia. Dengan cekatan, Sdr. Kristo Tara OFM langsung menghadiahkan tas bere yang setia menggantung di lehernya kepada Minister General. Suatu tindakan kasih yang spontan! Seperti di film-film romantis Korea, sambil mendorong troli barang menuju ruang tunggu Bandara Soekarno Hatta, beliau sekali lagi menoleh memandang dan melambaikan tangan kepada para saudara yang mengantarnya. Beliau melanjutkan visitasi ke Provinsi St. Fransiskus Duta Damai Papua sambil membawa banyak kenangan dari Indonesia dan Timor Leste. Para Saudara Dina di Indonesia dan Timor Leste menyimpan peristiwa ini sebagai memori berahmat yang layak untuk dirayakan dan diceritakan kembali suatu hari nanti.

 

Kontributor: Sdr. Jimmy HR Tnomat, OFM

Ed.: Sdr. Rio OFM

Tinggalkan Komentar