Jumat (16/01/2015), kijang innova silver, avanza silver dan hitam serta taruna biru yang membawa lima belas saudara muda bersama delapan saudara tua tepat pukul 14.30 WIB secara beriringan meluncur meninggalkan kompleks Gereja Hati Kudus Kramat 134 menuju Hotel Gran Mahakam yang terletak di wilayah Blok M Jakarta Selatan.
Lalu lintas yang padat siang itu tidak memadamkan semangat para saudara muda untuk bernyanyi dalam rangkaian misa bersama para donatur pendidikan calon imam dan bruder fransiskan. Semua saudara tiba di Loby Hotel sekitar pukul 15.30 WIB.
Satu persatu para saudara memasuki ruangan hotel dan berjalan menuju Raflesia Room, tempat di mana akan diadakan perayaan ekaristi bersama para donatur. Beberapa saudara terlihat sibuk dengan tugas masing-masing. Ada saudara yang membereskan altar, tempat hiburan dan juga menata DVD yang memuat renungan empat Uskup Fransiskan bersama Pelayan Provinsi dan Lagu-lagu dari para saudara muda.
Sekitar pukul 17.00 WIB satu persatu para donatur mulai berdatangan dan memasuki Raflesia Room. Jumlah para donatur yang hadir ada sekitar tiga puluh orang. Perayaan ekaristi yang semula direncanakan dimulai pukul 17.30 WIB akhirnya baru bisa dimulai pukul 18.00 WIB.
Komentator, Bapak Edi maju ke depan dan menyampaikan sambutan selamat datang serta mengajak hadirin untuk mempersiapkan hati memulai perayaan ekaristi. Perayaan ekaristi dipimpin oleh Pelayan Provinsi, Sdr. Adrianus Sunarko OFM.
Mengawali homilinya beliau pertama-tama mengucapkan terimakasih atas kebaikan hati para donatur yang selama ini membantu pendidikan para calon imam dan bruder fransiskan. “Beberapa tahun terakhir ini saya dapat tidur nyenyak karena dana pendidikan para calon imam dan bruder fransiskan terbantu dari kebaikan hati bapak dan ibu sekalian,” ungkap beliau di tengah-tengah homilinya.
Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan hari ini adalah salah satu bentuk perwujudan ajaran fransiskan. Ia mengutip artikel 81 Konstitusi Umum Tarekat Saudara-Saudara Dina, “Apabila hasil kerja dan upaya lainnya tidak mencukupi untuk penghidupan persaudaraan, maka hendaklah Saudara – saudara mengungsi ke meja Tuhan dan “pergi minta sedekah dengan penuh kepercayaan”, sesuai dengan norma-norma Statuta.”
“Hari ini kami mengungsi ke meja Tuhan, mengetuk hati bapak-bapak ibu untuk berkenan membantu Ordo Saudara-saudara Dina Provinsi Indonesia,” ujar beliau pada hadirin. Perayaan ekaristi terlihat meriah sore itu dikarenakan lagu-lagu merdu yang dinyayikan oleh para saudara muda diiringi bunyi saxophone.
Semua lagu yang dinyayikan pada perayaan ekaristi itu adalah lagu-lagu yang sudah terkompilasi dengan apik dalam DVD “Mari Bersyukur”. Sesudah perayaan ekaristi acara dilanjutkan dengan presentasi Profile OFM Provinsi Santo Mikael Malaekat Agung Indonesia oleh Sdr. Mateus Batubara OFM.
Setelah itu dilanjutkan presentasi keuangan yang disampaikan oleh Ibu Jullianingsih Tan. Sebelum makan malam Sdr. Lorensius Tueng maju ke depan dan membawa satu keping DVD. Beliau mulai me-launching DVD “Mari Bersyukur” karya OFM Indonesia yang memuat Renungan dari empat Uskup Fransiskan dan Lagu-lagu dari para frater OFM.
Berkat gaya promosi yang memikat akhirnya 200 keping dvd yang dibawa sore itu pun langsung habis terjual. Seluruh rangkaian acara ditutup dengan santap malam bersama dengan diiringi hiburan musik dan tarian dari para frater OFM.
Kontributor : Sdr. Mateus Batubara OFM
[/tab][tab name=”Foto-foto”]
[/tab][end_tabset]
Hebat, hebat,…
pasti DVD “Mari Bersyukur” itu dibuat lebih dari 200 keping. Apakah dijual juga di pasar publik? Kalau panitia minta izin menjual DVD tsb di ‘pasar’ halaman gereja St. Paulus, saya kira pastor paroki akan memberikan izin, dan saya pastikan akan laris terjual. Coba saja…
Saya juga akan membelinya, dgn harga full! Hehehe… Don’t worry lah…!
Sampai jumpa di ‘pasar’…
Alfons S. Suhardi, OFM
DVD itu dicetak sebanyak seribu keping pater. Kami akan merencanakan untuk menjualnya di paroki-paroki fransiskan dan hasil penjualannya akan digunakan untuk pendidikan para saudara muda kita. Harga satu keping Rp. 60.000.
Bagus Teus,
nanti kalau sdg in action, bawa juga alat pemutarnya, sehingga orang bisa ‘mencicipi’ sedapnya suara-suara para dina muda itu. Kalau memang sedaaap, pasti mrk beli.
Ok, saya tunggu.
Alfons ofm
P.S. Dari pengalaman, ‘kurang sedap’ pun mrk beli, wong untuk sumbangan (kalau gak sedap betul ya lalu ‘dibuang’, terlantar). Tapi mutu jangan dikorbankan, atau diremehkan krn untuk sumbangan. Apa pun harus sesedap mungkin (kalau sedaaap n kena di hati, pasti disayang, bolak-balik didengar dan diceriterakan kpd orang lain dan para penyanyi dina disebut-sebut lagi).