Rekoleksi BASETA

[Index Berita]

Senin (7/Mei/2012), sepuluh saudara fransiskan yang usia kaul kekalnya di bawah sepuluh tahun (baseta) yang secara khusus antara 6 sampai 10 tahun berkumpul di Biara Carceri, Sindanglaya, Jawa Barat. Para saudara yang sehari-harinya sibuk berkarya di karya parokial dan kategorial sejenak mengambil waktu jeda untuk rekoleksi bersama. Turut hadir dalam kegiatan itu Moderator Ongoing Formation, Sdr. Yosef Tote OFM dan Pelayan Persaudaraan Provinsi Fransiskan Indonesia, Sdr. Adrianus Sunarko OFM. Kegiatan olah raga bersama bermain bulu tangkis di Aula Panti Asuhan St. Yusuf mengawali perjumpaan para saudara disore harinya. Suasana rileks dan gembira tercermin dari wajah para saudara baseta.

Tepat pukul 18.30 WIB para saudara mulai larut dalam kegiatan rohani saat mendaraskan mazmur-mazmur ibadat sore. Sesudah ibadat sore para saudara pun mulai bersantap malam bersama. Sdr. Pudi selaku tuan rumah terlihat sibuk menghidangkan beberapa makanan spesial yang memanjakan lidah para saudara. Tak ketinggalan rw (daging anjing) pun terhidang di meja makan. Suasana persaudaraan yang saling bercakap-cakap satu dengan yang lain mewarnai jamuan makan malam.

Nyanyian mohon kehadiran Roh Kudus mengawali kegiatan rekoleksi pada pukul 20.00 WIB di Kapel Biara Carceri. Sdr. Yosef Tote mulai menyampaikan permenungannya kepada para saudara baseta. “Tantangan Evagelisasi”, inilah yang menjadi tema permenungan rekoleksi. Beliau menganimasi para saudara baseta untuk lebih memahami tugas perutusan sebagai evangelis dalam setiap bidang karya yang digeluti. Mengutip pandangan Segundo Galilea (teolog Amerika Latin) Sdr. Yosef mulai menuturkan bahwa tantangan dasar evangelisasi adalah tantangan terhadap pengharapan Kristiani. “Pengharapan kita tidaklah didasarkan pada ilusi, namun pada janji yang telah dan terus dipenuhi oleh Yesus”, ungkap Sdr. Yosef Tote dengan mantap. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa Sabda Bahagia menjadi pedoman yang esensial bagi evangelisasi. Sabda Bahagia menunjukkan evagelisasi lewat mata Yesus. Oleh karena itu, para saudara diajak untuk senantiasa menatap pada Yesus. Hal ini yang sesungguhnya akan menjadi Motto Kapitel Tikar Jenderal “Di Bawah Sepuluh Tahun” sedunia pada 2 – 6 Juni 2012 di Meksiko, “Aspicientes in Iesum” (Dengan Mata Tetap Menatap pada Yesus).

Acara Rekoleksi juga berlanjut keesokan harinya dengan perayaan ekaristi dipagi hari di Kapel Biara Carceri dan sharing bersama di areal Kebun Organik Ciloto. Para saudara baseta mulai bersharing pada pukul 09.00 WIB. Isi sharing yang terungkap seputar pengalaman panggilan terkait impian, kerinduan, perjuangan, pergulatan, kekhawatiran dan harapan. Sdr. Agustinus Nggame yang baru tiba di tanah air setelah menyelesaikan tugasnya sebagai misionaris di Myanmar juga tak ketinggalan mengungkapkan sharingnya. Di awal sharingnya ia mengatakan bahwa ia bahagia saat ada bersama kembali dengan saudara-saudara di tanah air. Ia mengungkapkan perjuangan dan pergulatan dalam membangun hidup komunitas saat berada di Myanmar. “Saling memahami satu sama lain sebagai saudara adalah kata kunci yang pas dalam membangun hidup komunitas,” demikian ungkapnya – yang biasa dipanggil juga dengan sebutan Sdr. Gusty. Seluruh rangkaian sharing ditutup dengan santap siang bersama di Danau Cirata, Jawa Barat.

rekoleksi-baseta-1

rekoleksi-baseta-2

rekoleksi-baseta-3

rekoleksi-baseta-4

3 Comments

  • On going formation bagi para saudara2 dina BASETA memotivasi kesetiaan kita utk tetap mengikuti DIA yg miskin & tersalib seperti yg diwariskan oleh St. Fransiskus dari Asisi. Sharing pengalaman jatuh & bangun, pahit & manis yg tulus & terbuka di antara para saudara membuka cakrawala kita utk saling melengkapi, memperbaiki, dan menyempurnakan hidup kita sbagai saudara dina yg lebih baik. Kita sama2 belajar utk meningkatkan kualitas hidup Fransiskan yg setia pd hidup doa/kebaktian suci, karya & pelayanan, serta terus belajar utk berpikir kritis & bertindak bijaksana….Viva para saudara BASAETA Indonesia…..

  • Mantap abis para saudara. Sudah dari dulu Sdr Gusti Nggame, mantan misionaris Myan Mar, tidak hanya mantap tapi juga dinamis sekali. bravo saudara-saudara. pace e bene in cristo.

  • mantap surantap…top markotop…semoga kita semakin menjadi saudara dina dan semakin bisa membangun kembali “rumahKu yg kau lihat hampir roboh ini”…

Tinggalkan Komentar