Jakarta, OFM―Pada penghujung tahun ajaran 2022/2023, FORKASI menggelar kegiatan rekoleksi yang terakhir di Aula SMA St. Fransiskus Asisi, Kampung Ambon, Jakarta Timur, tepatnya Sabtu-Minggu (20-21 Mei 2023). Pater Andre Atawolo, OFM, selaku pemateri, memandu para peserta dalam merefleksikan gelar-gelar yang disematkan Gereja pada Maria. Tidak lupa pula beliau menyajikan refleksi para teolog fransiskan abad pertengahan terkait peran sentral Maria sebagai ibu yang menyatukan anak-anak Allah dalam satu iman.
Dalam sesi pertama, pada hari Sabtu sore, Pater Andre, OFM memperkenalkan kepada peserta sejumlah gelar yang dimiliki Bunda Maria beserta konteks kemunculan dan makna dibalik gelar-gelar tersebut. Termasuk, beliau juga menjelaskan tentang tiga gelar baru yang diberikan oleh Paus Fransiskus kepada Maria, yakni Bunda yang berbelaskasih, Bunda pengharapan, dan Bunda imigran.
“Setelah mendalami gelar-gelar ini, harapannya kita dapat bijak memahami dua ekstrem penghayatan yang mungkin muncul, yakni mengkultuskan Maria. Maksudnya, menempatkan perannya setara dengan Yesus yang merupakan satu-satunya perantara. Atau, menjadi orang (Kristiani) yang sama sekali tidak memiliki kedekatan dengan Maria”, ungkap Pater Andre pada bagian akhir sesi pertama.
Keesokkan harinya, dalam sesi kedua, para peserta diajak mendalami rangkaian refleksi para teolog fransiskan abad pertengahan terkait gelar-gelar Maria. Rangkaian refleksi tersebut diambil dari karya empat tokoh fransiskan, yaitu St. Fransiskus Assisi, St. Antonius Padua, St. Bonaventura Bagnoreggio, dan Beato Yohanes Duns Scotus. Pada bagian akhir pemaparan, Pater Andre, OFM menantang peserta untuk merenungkan pertanyaan, “apakah selama ini mereka telah mengalami Persaudaraan Fransiskan sebagai figur “Ibu Maria” yang setia mendampingi perjalanan panggilan sebagai Fransiskan?
Pada jam 11.00 WIB, seluruh rangkaian kegiatan rekoleksi ditutup dengan perayaan Ekaristi. Dalam homili, para peserta diberi kesempatan untuk membagikan refleksi mereka tentang Maria. Setelah perayaan Ekaristi dan makan siang, para peserta melanjutkan pertemuan. Agenda utama pertemuan adalah evaluasi program kerja FORKASI yang telah dijalankan selama setahun dan pemilihan ketua FORKASI yang baru. Berdasarkan hasil pemungutan suara, Sdr. Alfons Mahu, OFM didapuk sebagai ketua FORKASI yang baru.
Kontributor: Sdr. Joshua Pero OFM,
Ed.: Sdr Tian Gunardo OFM.
Tinggalkan Komentar