
Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM mengurapi altar gereja. [Dok. Komsos Keuskupan Bogor].
Cianjur, OFM – “Sore ini, kita bersama sebagai umat Tuhan, merayakan Ekaristi Kudus Pemberkatan Gereja dan Dedikasi Gereja dan Pastoran. Dedikasi artinya gedung ini diabadikan dan dipersembahkan kepada Tuhan. Maka, tempat ini menjadi tempat kudus, sehingga tidak boleh digunakan secara asal-asalan saja. Dengan upacara suci pemberkatan sekaligus berarti kita, sebagai umat-Nya, mendedikasikan gedung ini untuk kemuliaan Tuhan. Maka, itu berarti bahwa hendaklah setiap orang yang datang ke sini menyadari dengan sungguh bahwa ia datang untuk berkomunikasi dengan Tuhan,” tegas Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM (Uskup Keuskupan Sufragan Bogor) dalam khotbahnya pada Pemberkatan Gereja St. Petrus-Paroki Cianjur, Keuskupan Bogor pada Kamis, 22 Februari 2024.

Perayaan Ekaristi dalam gereja. [Dok. Komsos Keuskupan Bogor].
Perayaan Ekaristi pemberkatan Gereja juga Pastoran, yang bertepatan dengan Pesta Takhta Santo Petrus ini, dipimpin langsung oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM didampingi oleh RP. Bonefasius Budiman OFM (Pastor Kepala Paroki Cianjur), RP. Gabriel Maing OFM (Pastor Vikaris Paroki Cianjur), RD. Yohanes Suparta (Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor), RD. Stefanus Haryono Putro (Pastor Dekan Wilayah Dekenat Selatan), dan RP. Mikael Peruhe OFM (Provinsial OFM Indonesia), dan sekitar 30-an imam baik dari Diosesan Bogor maupun dari Saudara-Saudara Dina.
Perayaan Ekaristi Kudus yang dimeriahkan oleh kor dari Umat Paroki Cianjur ini diawali dengan penjemputan rombongan Bapa Uskup, para imam, dan para petugas liturgi dengan tarian daerah khas Batak dari depan aula menuju pintu gereja. Di pintu gereja, seluruh umat yang hadir berbusana daerah masing-masing bersama biarawan-biarawati, menyaksikan upacara penyerahan kunci gereja dari Bapak Herman, penanggungjawab pembangunan gedung gereja, kepada Pastor Kepala Paroki Cianjur, RP. Bonefasius Budiman OFM. Selanjutnya, kunci gereja diserahkan kepada Bapa Uskup untuk dilakukan pembukaan pintu gereja secara resmi untuk pertama kalinya pasca renovasi.

Bapak Herman, penanggungjawab pembangunan gedung gereja, menyerahkan kunci gereja kepada Pastor Kepala Paroki Cianjur, RP. Bonefasius Budiman OFM yang kemudian meneruskannya kepada Bapa Uskup yang membuka gereja untuk pertama kalinya pasca renovasi. [Dok. Komsos Keuskupan Bogor]
Upacara pemberkatan Gereja dalam Perayaan Ekaristi Kudus ini ditandai pula dengan pemberkatan salib, tabernakel, dan mimbar gereja kemudian dilanjutkan dengan perecikan air suci pada tembok bagian dalam gereja oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM. Sementara itu, perecikan air suci pada tembok bagian luar gereja dilakukan oleh beberapa imam diantaranya RD. Yohanes Suparto, RD. Stefanus Haryono Putro, RP. Gabriel Maing OFM, dan RP. Martinus Kowe OFM (mewakili Gardian Fransiskan wilayah Puncak). Setelah nyanyian Litani Para Kudus, dilanjutkan dengan Doa Pengudusan dan Pengurapan Altar dan Gereja oleh Bapa Uskup. Pengurapan tiang-tiang gereja bagian luar dilakukan oleh Pastor Kepala Paroki, P. Bonefasius Budiman OFM dan para Saudara Dina yang pernah berkarya di Gereja St. Petrus-Paroki Cianjur, yaitu RP. Alex Sugijarto OFM, RP. Ignatius Widiaryasa OFM, dan RP. Yoseph P. Tote OFM.

RP. Alex Sugijarto OFM mengoleskan minyak pada salah satu tiang bangunan gereja. [Dok. Komsos Keuskupan Bogor].

RP. Bonefasius Budiman OFM mendupai salah sudut-sudut bagian dalam gedung gereja. [Dok. Komsos Keuskupan Bogor].
Sesudah Komuni, dilanjutkan dengan doa pemberkatan Pastoran oleh RP. Mikhael Peruhe OFM sekaligus pemotongan pita dan pembukaan pintu pastoran. Upacara ini diikuti oleh perwakilan Dewan Pastoral Paroki, Dewan Keuangan Paroki, dan Pelayan Luar Biasa. Penandatangan dua (2) prasasti yaitu prasasti pemberkatan gedung gereja dan prasasti pemberkatan pastoran dilakukan setelah pemberkatan pastoran oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM didampingi oleh Pastor Kepala Paroki dan Pastor Vikaris Paroki. Penandatanganan ini sebagai simbol tanda berkat dan penggunaan kedua bangunan yang baru saja diberkati. Pada kesempatan ini Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor, RD. Yohanes Suparto, membacakan Surat Keputusan Bapa Uskup tentang pemberkatan gereja dengan nomor: SK No. 002/E/PGP/KSB/II/2024, dan Surat Keputusan Bapa Uskup tentang pemberkatan tempat suci, gedung/aula dan pastoran dengan nomor: SK No. 003/E/PGP/KSB/II/2024.

RP. Bonefasius Budiman OFM bersama RP. Mikael Peruhe OFM (Minister Provinsi OFM Indonesia) bersama-sama membuka gedung pastoran yang baru. [Dok. Komsos Keuskupan Bogor].
Usai Perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan acara ramah tamah dan resepsi di aula gereja. Dalam acara yang juga dihadiri oleh unsur Pemerintah setempat, di antaranya TNI-AD Cianjur, Polri dari Polsek Cianjur, Bapak Tomtom Dani Gardiat, M.Si (Camat Kecamatan Cianjur), dan pejabat Kesbangpol Kabupaten Cianjur (mewakili Bupati Cianjur yang berhalangan hadir), dirayakan pula pemotongan tumpeng syukuran 10 tahun Episkopal Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM.

Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM menandatangani prasasti peresmian gedung gereja dan pastoran yang sudah selesai direnovasi dan diberkati. [Dok. Komsos Keuskupan Bogor].
Bupati Cianjur, H. Herman Suherman, S.T., M.A.P, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh pejabat Kesbangpol Cianjur, mengatakan: “Gereja St. Petrus yang baru ini bukan hanya menjadi sebuah tempat ibadah, tetapi juga menjadi lambang kekuatan iman dan persatuan masyarakat Cianjur. Rumah pastor ini juga menjadi bukti nyata akan komitmen kita untuk mendukung para pelayan rohani bagi jemaat Katolik di Cianjur. Mereka adalah pilar-pilar spiritual bagi jemaat. Oleh karena itu, mari kita jadikan momen ini sebagai titik awal untuk membangun kembali bukan hanya fisik bangunan, tetapi juga untuk memperkuat fondasi kebersamaan, kepedulian, dan gotong-royong di antara kita.”

[Dok. Komsos Keuskupan Bogor].
Pastor Kepala Paroki dalam sambutannya mengatakan bahwa Gereja St. Petrus-Paroki Cianjur yang baru diberkati ini adalah bangunan baru yang dibangun kembali pasca gempa tanpa merubah struktur bangunan dari gambar atau sketsa bangunan sebelumnya sebab bangunan gereja ini termasuk dalam cagar budaya. “Berkat dukungan berbagai pihak, tidak hanya donatur, tetapi terutama pemerintah setempat, maka bangunan gereja dan pastoran yang rusak dapat dibangun kembali,” tambah RP. Bone OFM sembari menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah setempat yang juga telah memberikan dukungan bagi umat Katolik di Cianjur, sehingga gedung gereja dan pastoran dapat dibangun kembali.
Untuk diingat bahwa gedung gereja dan pastoran, termasuk beberapa gedung yang hancur ketika gempa bumi berkekuatan 5,6 skala richter menghantam wilayah Cianjur dan sekitarnya pada Senin, 21 November 2022 yang lalu. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa ini dipicu pergeseran sesar yang dinamakan Patahan Cugenang sehingga mengakibatkan ratusan orang meninggal dan ribuan bangunan hancur ketika itu.***
Kontributor: Sdr. Jimmy Hendrik Rance Tnomat, OFM

Tinggalkan Komentar