Do nothing, Change Nothing, Resist Nothing

Dalam agenda kegiatan Novisiat, terhitung dari tanggal 20-24 September 202, telah dilaksanakan kegiatan AMR (Awerness Meditative Relaxation). Kegiatan ini secara khusus merujuk pada tata cara meditasi. Tata cara ini cukup praktis dan sangat membantu dalam bermeditasi secara baik dan benar. Dengan begitu para Novis sangat terbantu ketika hendak bermeditasi, terutama dalam kerangka pengembangan hidup rohani selama masa formasi awal ini.

Ada tiga hal penting yang mau dicapai dalam kegiatan AMR yakni; melaras tubuh (tuning the body), melaras hati (tuning the mind), dan melaras jiwa (tuning the spirit). Kegiatan ini dibimbing oleh Sdr. Alfons Suhardi OFM (sekarang bertugas sebagai Pastor Kapelan di Gereja Paroki St. Paulus Depok), dan peserta dalam kegiatan ini adalah kesembilanbelas saudara Novis. Rangkaian kegiatan dimulai dari pukul 08.00 wib sampai dengan pukul 12.00 wib.

Pater Alfons menegaskan, seyogianya kegiatan AMR membutuhkan waktu yang cukup lama, misalnya untuk terapi penyembuhan, baik fisik maupun mental. Namun, karena faktor usia dan semangat mulai menurun maka kegiatannya dibuat lebih cepat dan agenda kegiatanya relatif lebih sedikit. Karena itu, untuk kali ini kegiatan AMR lebih diprioritaskan pada aspek relaksasi (relaxation). Beliau menambahkan, supaya kegiatan ini mampu dihayati dengan baik. Ada tiga hal penting yang harus ditaati seperti; do nothing, change nothing, resist nothing.

Para Novis sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan ini. Tidak hanya itu, para Novis juga selalu disiplin dalam memulai dan mengakhiri kegiatan sehingga kegiatan AMR berlangsung dengan aman dan lancar sampai kegiatan berakhir. Salah satu bentuk partisipasi aktif dari para Novis dalam kegiatan ini misalnya dalam sesi menggambar. Situasinya sangat ramai serta dihiasi canda tawa karena hasil gambar yang dibuat oleh para Novis kadang membingungkan, lucu, dan ada pula yang abstrak. Pater Alfons sangat terhibur dan tidak mau kalah dari para Novis. “Berada di antara anak-anak muda membuat saya bersemangat, ceria serta belajar menjadi orang muda dan yang muda belajar menjadi orang tua”, tukas Pater Alfons.

Kegiatan ini dibuka dan diakhiri dengan sambutan dari Sdr. F.A. Oki Dwihatmanto OFM (Magister para Novis). Sebagai bentuk ucapan terimakasih kepada Pater Alfons, salah satu perwakilan dari para Novis, yaitu Sdr. Lyand, memberikan sebuah kenang-kenangan. Ringkasnya, seluruh kegiatan AMR memampukan para Novis untuk semakin memaknai bahwasanya, “jiwa dan pikiran yang sehat ada di dalam tubuh yang sehat”.

 

Sdr. Andreas Prodito Labur

2 Comments

  • Saya sungguh berharap adanya seorang tenaga yg lebih muda dari saya, yang mau lebih mendalami AMR ini, sehingga tahun depan saya tidak usah lagi membimbing para Novis (atau siapa pun yg berminat) untuk kegiatan AMR ini. Tahun ini masih lumayan, bisa lima hari dan setiap hari selama 4 jam. Pernah hanya tiga hari. Tahun 2004 smp 2008 kalau tidak khilaf, kegiatan ini berlangsung selama 5 hari, dari bangun tidur sampai menjelang tidur malam, sehingga sungguh lengkap, sampai pada sesi penyembuhan. Tahun-tahun yg terakhir ini, sesi penyembuhan tidak diadakan, karena tingkat “awareness dan relaxation” belum sampai, selain waktu memang tidak ada.
    Ingat, saya sudah berumur 82 tahun, tenaga sudah banyak berkurang. Saya bersyukur bhw acara ini bisa dilakukan selama lima hari. Tadinya saya katakan kepada sdr. Oki, kalau saya capek saya berhenti saja, entah hari ke berapa. Ternyata tembus smp hari ke lima. Puji dan syukur pada Tuhan.

Tinggalkan Komentar