Kasih dalam Hidup Religius: Rekoleksi Bulanan para Saudara Muda

Bertempat di Komunitas St. Antonius Padua, Rawasari, Sdr. Frumens Gions, OFM memberikan materi rekoleksi bertemakan kasih kepada para Saudara Muda.

Jakarta, OFM- Rekoleksi bulanan para Saudara Muda kembali diadakan di Biara St. Antonius Padua, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Bersama P. Frumens Gions OFM selaku pemateri, para peserta merenungkan tema tentang kasih. Bertolak dari Evangelii Gaudium art. 88, beliau mengajak para Saudara Muda untuk merenungkan pertanyaan, kasih seperti apa yang hendak diwujudkan sebagai seorang religius fransiskan?

Rekoleksi yang berlangsung dalam dua hari ini, Sabtu-Minggu (11-12/2/2023), dibagi ke dalam dua sesi pertemuan. Dalam pertemuan pertama, Pater Frumens memberikan gambaran terkait tiga ciri kasih. Ciri tersebut antara lain, Eros, Philia, dan Agape. Beliau menyebut bahwa kasih yang agape itu berciri cuma-cuma, bermakna, dan menumbuhkan. “Persis, kasih seperti itulah yang mesti dimiliki oleh para saudara fransiskan”, jelasnya.

Tampil sebagai pemateri, Sdr. Frumens Gions, OFM sedang menjelaskan makna kasih dalam perspektif Fransiskan.

Hal menarik lainnya yang disampaikan beliau yakni soal makna kaul dalam hidup religius. Menurutnya, kaul mesti membuat orang yang menepatinya tertuju kepada penghayatan nilai-nilai profetis. Hidup kaul harus menjadi tanda yang sah bagi orang sezaman, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi misi dan evangelisasi, juga untuk keutuhan ciptaan. Lantas, kaul tidak boleh sekali-kali dijadikan semacam private property yang dihayati demi mengangkat martabat diri maupun orang tua, umpamanya.

Pada sesi kedua, Pater Frumens menjelaskan tentang passion dalam penghayatan kasih. Menurutnya, hanya orang-orang yang memiliki passion yang dapat mewujudkan kasih dalam komunitasnya. Seorang religius akan menghayati kaul-kaulnya sebagai ungkapan bakti kasih yang mendorong gerakan perubahan. Atau dalam ungkapan beliau, religius yang memiliki kasih akan menjadi manusia yang bergegas! “Hidup ini tidak boleh biasa-biasa saja, mengalir bagaikan air di sungai, terletak seperi batu, bagaikan kumpulan masa yang tidak jelas. Hidup kita harus menggerakkan perubahan”, tandasnya.

Para peserta membagikan hasil sharing kelompok dalam homili. Hasil sharing dapat memperkaya refleksi para peserta perihal kasih dalam konteks hidup sebagai Fransiskan.

Sebelum seluruh rangkaian kegiatan rekoleksi ditutup dengan Misa Kudus, para peserta dibagikan ke dalam kelompok-kelompok sharing. Hasil sharing kelompok tersebut dibagikan pada saat homily dalam Misa. Setelah Misa, para saudara mengikuti acara makan siang bersama. Lalu, pada pukul 14.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB, semua Saudara Muda mengikuti rapat bulanan FORKASI dengan agenda persiapan acara panggung hiburan untuk acara persaudaraan pada November mendatang.

 

Kontributor: Ramli Deo OFM

Ed. Tian Gunardo OFM

Post navigation