Setiap tahun Gereja Indonesia menjadikan Bulan September sebagai Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN). Tentu ada berbagai maksud dari penetapan ini, namun tujuan yang paling penting adalah Gereja mau mengajak semua umat untuk membaca Kitab Suci secara mendalam. Kiranya untuk mengenal siapa Allah, untuk mengetahui rahasia kehendak-Nya tidak lain adalah melalui Kitab Suci. Oleh sebab itu, setiap tahun Gereja mengkhususkan bulan September sebagai bulan Kitab Suci.
Setiap tahun, sebagaimana lazimnya ada pendalaman Kitab Suci yang bersifat klasik yaitu bertemu, membaca bersama, merenungkan, sharing dan menghubungkannya dengan pengalaman pribadi. Setelah itu, para peserta diajak untuk membangun niat berdasarkan pada apa yang diilhami Allah dalam Kitab Suci yang dibaca secara bersama-sama.
Tahun ini situasinya sangat berbeda. Perbedaan yang paling tampak adalah tidak adanya bersua muka dan bertatap wajah dalam pendaman Kitab Suci. Hal ini disebabkan oleh karena wabah Covid-19 yang melanda dunia saat ini, yang membatasi ruang dan pergerakan manusia. Akan tetapi, manusia tidak kehilangan akal untuk tetap mendalami Kitab Suci dan mewartakan kabar sukacita. Pertemuan tetap dijalankan setiap minggu via zoom, Google meet, dan lain-lain. Selain itu ada beraneka ragam perlombaan yang juga diselenggarakan oleh paroki-paroki.
Dalam situasi ini, para saudara Dina, penghuni NOSTRADE (Novisiat Transitus Depok) angkatan 2020 atau angkatan COVID-19 tidak kalah kreatif juga dalam mendalami Kitab Suci. Sudah pasti bahwa para penghuni padang gurun ini, tetap bersua muka karena mereka tinggal seatap. Sudah sejak awal bulan mereka mengisi bulan Kitab Suci ini dengan berbagai kegiatan seperti, membaca dan merenungkan Kitab Suci dan mendalami bersama tema-tema yang ditawarkan oleh komisi Kitab Suci Nasional setiap minggu serta mengadakan sharing bersama.
Tidak hanya itu, masih ada yang spektakuler yaitu membuat kuis dan visualisasi atau drama Kitab Suci. Dua acara ini dikemas dalam suasana santai, yaitu dalam rekreasi mingguan para Novis. Minggu malam selalu menjadi malam yang dinanti-nantikan oleh para Novis OFM. Malam penuh canda dan tawa, penuh senandung, dan merupakan malam sukacita.
Akan tetapi Minggu Malam 20 September 2020 tidak seperti biasanya. Mereka tidak hanya sekadar tertawa, tidak sekadar bersenandung, melainkan bersukacita karena ada tim yang menjadi pemenang dan ada yang kalah. Mereka tertawa karena ada laki-laki bersuara bas yang berperan sebagai Maria, dan Marta, Janda dari Sarfat dan anaknya.
Ada dua tim dalam perlombaan itu, yaitu tim merah dan tim biru. Acara yang dipimpin oleh Sdr. Adit dan Sdr. Stedo ini, diawali dengan doa kemudian diberkati oleh Sdr. Oki OFM selaku magister dan kepala Rumah. Setelah itu, dilanjutkan dengan kuis atau cerdas tangkas. Tim merah diwakili oleh Sdr. Geri, Sdr. Dimas, dan Sdr. Rikard (sebagai juru bicara), sementara tim biru diwakili oleh Sdr. Alofons (jubir), Sdr. Dimas dan Sdr. Josua.
Perlombaan yang dijuri oleh Sdr. Oki OFM dan Sdr. Marciano OFM ini dimenangkan oleh tim biru dengan perolehan nilai sebesar 140, sementara tim merah dengan perolehan nilai sebesar 100. Seusai lomba cerdas tangkas, dilanjutkan dengan visualisasi Kitab Suci. Dua tema yang diangkat oleh kedua tim yakni Elia dan janda di Sarfat oleh tim merah, dan Lazarus dibangkitkan oleh tim biru.
Para pencinta keheningan ini sangat kreatif dalam memvisualisasikan dua tema ini. Mereka dengan menarik merangkai kata, membuat narasi, memperagakan. Hal yang tidak kalah penting juga adalah mereka menggunakan segala perlengkapan seperti garpu kebun, kayu bakar dan lain-lain dalam drama yang mereka bawakan. Kreativitas memang tanpa batas selagi ruang untuk itu terbuka dan berfaedah untuk dinikmati dan dirasakan oleh yang lain. Kelompok janda dari sarfat (tim merah) mencoba memainkan lighting, back sound, dan mereka berperan sebagai pemain sekaligus juga black man.
Atas perjuangan ini, lantas tim merah menjadi pemenang dalam visualisasi Kitab Suci kali ini. Tim merah sebagai pemenang meraih nilai sebesar 175, sementara tim biru memperoleh nilain 160. Setelah dikalkulasi, tim biru dinyatakan sebagai pemenang dengan berhasil mengumpulkan nilai sebesar 300, sedangkan tim merah 275. Rekreasi dan pendalaman Kitab Suci ini diakhiri dengan foto bersama, doa malam serta berkat penutup oleh Sdr. Oki OFM.***
Sdr. Marciano A. Soares OFM
Tinggalkan Komentar