Mengasihi Kristus Mesti Berdimensi Kosmik

Sindanglaya, OFM — Bertempat di Kapel Panti Asuhan (PA) Santo Yusup Sindanglaya, Cipanas, Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM, Uskup Keuskupan Sufragan Bogor, menahbiskan dua Saudara Dina Provinsi Santo Michael Malaikat Agung Indonesia menjadi Diakon pada Kamis (20/3/2025). Kedua Saudara Dina yang ditahbiskan adalah Sdr. Gabriel Rionaldi Wijaya Emar OFM dan Sdr. Stefanus Harkam Nampung OFM. Dimulai pada pukul 10.00 WIB, Mgr. Paskalis didampingi oleh Sdr. Mikael Peruhe OFM (Minister Provinsi OFM Indonesia dan Timor Leste), Sdr. Daniel Klau Nahak OFM (Vikaris Provinsi) dan Sdr. Bartolomeus Jandu OFM (Pastor Kepala Paroki Cipanas). Perayaan tahbisan ini juga dihadiri oleh keluarga, umat, biarawan-biarawati, dan para imam konselebran.

Mengawali homilinya, Mgr. Paskalis mengutip moto tahbisan kedua calon diakon, “Diberkatilah orang yang menaruh harapannya pada Tuhan (Yer.17:7), guna menjelaskan ciri pribadi yang terberkati. Perayaan tahbisan menyadarkan semua umat bahwa orang yang mengandalkan Tuhan dan menaruh harapan pada-Nya adalah pribadi yang diberkati oleh Tuhan. “Kita semua yang hadir di sini adalah orang-orang yang telah mengambil keputusan untuk mengandalkan Tuhan, untuk menaruh harapan pada Tuhan dalam menjalani kehidupan ini,” tegasnya.

Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM sedang memberikan homili di hadapan umat yang hadir. Mengasihi Kristus tidak hanya ditunjukkan melalui sesama tetapi juga melalui alam ciptaan.

Lebih lanjut, mantan Minister Provinsi OFM Indonesia periode 2001-2009 ini menekankan bahwa para Diakon ditahbiskan bukan untuk kepentingan dirinya atau keluarganya, tetapi sebagai bentuk pengabdian kepada Kristus yang diwujudkan dalam Gereja yang kudus, katolik, dan apostolik. Oleh karena itu, seperti Kristus, para Diakon perlu memberikan diri bagi keselamatan umat serta membimbing umat agar umat menjadi kudus, tak bercela, dan mengarahkan hidup mereka bagi Allah. Selain itu, Bapa Uskup menegaskan bahwa para Diakon, termasuk imam, harus sungguh menyadari bahwa mereka bukanlah tokoh-tokoh politik atau aktivis-aktivis sosial kemanusiaan, bukan manajer ataupun usahawan. Tetapi mereka adalah pelayan yang mesti mampu mewujudkan berkat bagi sesama dan alam semesta melalui pewartaan Sabda dan perayaan Sakramen serta pelayanan Sakramentalia — yang mana pewartaan Sabda dan perayaan sakramen hanya dapat diberikan oleh mereka. “Hidup anda adalah sebuah panggilan, bukan sebuah pekerjaan, seperti halnya pekerjaan banyak orang lain” tandas beliau.

Dalam perayaan yang dimeriahkan oleh iringan koor anak-anak dan karyawan PA Santo Yusup ini, Bapa Uskup mengungkapkan pula bahwa perkembangan refleksi iman Kristiani dewasa ini mencakup dimensi kosmik atau berciri ekologis, selain tentu saja berciri humanistik. Mengobarkan kasih Kristus harus dilaksanakan dalam bentuk sikap bersaudara dengan sesama dan segenap ciptaan Allah.

Iringan koor dari anak-anak dan pendamping Panti Asuhan St. Yusup, Sindanglaya.

Uskup kelahiran Ranggu-Manggarai, Flores, 17 Mei 1962 ini menggarisbawahi 3 hal yang perlu diperhatikan oleh para Diakon. Pertama, mereka mesti berupaya menjadi kudus agar bisa menjadi pelayan Tuhan yang sejati. Agar bisa menjadi kudus bagi Tuhan, para Diakon harus menyatu dengan Tuhan dalam doa, terutama doa brevir yang didaraskan setiap hari. Para Diakon mesti setia dalam doa dan menyediakan waktu kontempasi di hadapan Sakramen Mahakudus.

Kedua, hidup selibat memampukan para Diakon untuk mencintai setiap orang tanpa rasa ingin memiliki. Upaya ini harus dijaga setiap hari dengan berpuasa, bermati raga, dan menyangkal diri melalui rahmat penerimaan Sakramen Tobat. Ketiga, pelayanan bagi umat Allah tidak terpisahkan dari pelayanan kasih bagi alam semesta. Sebagai Fransiskan, para Diakon perlu meneladani Santo Fransiskus Assisi yang menghargai dan merawat alam ciptaan. Para Diakon mesti menjadi saudara bagi segenap ciptaan.

Penumpangan tangan Mgr. Paskalis B. Syukur, OFM kepada kedua diakon, disaksikan oleh segenap umat yang hadir.

Minister Provinsi, Sdr. Mikhael Peruhe OFM, dalam kata sambutannya mengumumkan perutusan kedua Diakon.  Diakon Gabriel Rionaldi Wijaya Emar OFM menjalani masa diakonat di Gereja Santo Petrus, Paroki Cianjur. Sementara, Diakon Stefanus Harkam Nampung OFM akan menjalani masa diakonat di Gereja Santo Paulus, Paroki Depok. Setelah perayaan, acara berlanjut dengan ramah tamah di halaman Kapel PA St. Yusup Sindanglaya.

 Kontibutor: Sdr. Jimmy HR Tnomat OFM

Ed.: Sdr. Rio OFM

Tinggalkan Komentar