Tentang, OFM – Bersama umat Gereja St. Fransiskus Assisi, Paroki Tentang, Keuskupan Ruteng, Sdr. Guido Ganggus OFM  merayakan misa syukur atas rahmat Sakramen Imamat yang telah diterima pada akhir pekan lalu (11/04/2024). Bersama tiga saudara lain, Sdr. Guido ditahbiskan menjadi imam oleh Mgr. Adrianus Sunarko OFM, Uskup Pangkalpinang, di Gereja St. Paskalis, Paroki Cempaka Putih, Keuskupan Agung Jakarta sebulan lalu (12/3/2024). Misa Syukur dipimpin secara konselebrasi oleh imam baru bersama 14 imam undangan, termasuk kedua rekan yang turut ditahbiskan, Sdr. Yohanes Wahyu Prasetyo OFM dan Sdr. Rolansius Lantur OFM.

Sdr. Guido Ganggus OFM (tengah) bersama kedua rekannya disambut oleh umat Paroki Tentang.

Sehari sebelumnya, Rabu (11/4/2024), imam baru bersama kedua rekannya, disambut meriah oleh umat Paroki Tentang. Acara penyambutan ditandai dengan ibadat ekologis penanaman ‘Pohon Sakramen.’ Pastor Kepala Paroki Tentang, Sdr. Andreas W. Bisa OFM, mendahului ibadat ekologis dengan mengajak umat, secara khusus imam baru, untuk menyadari bahwa setiap sakramen yang diterima oleh orang Katolik tidak pernah boleh dipisahkan dalam kesatuan relasi dengan sesama yang merupakan citra Allah dan alam semesta sebagai jejak kaki Allah.

“Setiap pribadi yang terbaptis dan tertahbis perlu menemukan keterkaitan dirinya dengan semesta alam melalui pewartaan Injil, seperti amanat Yesus, “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk” (Mrk. 16:15). Pada titik inilah kita membangun refleksi tentang relevansi Sakramen Tahbisan dan Pohon Sakramen dengan mengaktualisasikan secara sederhana Perintah Yesus tersebut dengan pikiran hijau, perilaku hijau, keterampilan hijau dan lingkungan hijau. Setiap orang perlu menunjukkan bahwa iman akan Tuhan Pencipta, yang telah menciptakan segala sesuatu baik adanya sejak semula perlu dibuktikan dengan menghargai, melindungi dan melestarikan alam semesta melalui aksi-aksi ekologis seperti penanam pohon, konservasi hutan dan mata air, animasi dan promosi nilai-nilai keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan, serta aktivitas pertanian yang ramah lingkungan,” jelas Pater Andre.

Sdr. Guido Ganggus OFM menanam pohon dalam ibadat ekologis.

Sdr. Guido Ganggus OFM, dalam renungan ibadat tersebut  mengajak umat yang hadir untuk terus mempertahankan nilai-nilai kekristenan yang mensyaratkan setiap orang beriman  menjadi rekan kerja Allah dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup melalui program-program pastoral yang ekologis dan kontekstual. “Perlu juga disadari bahwa tradisi dan kearifan lokal masyarakat setempat yang akrab dengan alam tidak pernah boleh dipudarkan, tetapi harus terus-menerus dipertahankan dan dihidupkan kembali bila kita menginginkan bahwa alam yang indah indah ini dapat dialami oleh gerenasi yang akan datang” ungkap Sdr. Oggy. Usai penanaman ‘Pohon Sakramen,’ rangkaian acara dilanjutkan dengan penerimaan secara adat Manggarai serta perarakan dengan musik-tarian Ronda dan Drumband dari Keluarga Besar SMP Kemasyarakatan Ndoso.***

Kontributor: Sdr. Andreas W. Bisa, OFM dan Sdr. Eduard Salvatore da Silva, OFM;

Editor: Sdr. Jimmy HR Tnomat, OFM

 

Tinggalkan Komentar