Jakarta,OFM- Sebanyak 40 orang Saudara Muda (komunitas Yogyakarta dan Jakarta) mengikuti pekan retret persiapan pembaruan kaul. Kegiatan tahunan ini digelar di rumah retret Puspanita, Ciawi, pada Jumat (22/7/2022) sampai Kamis (28/7/2022). Di bawah pendampingan Sdr. F. X. Sutarjo OFM, retret ini mengusung tema tentang “kedinaan”. Beragam topik mengenai kedinaan dikupas, semisal pemahaman tentang kedinaan menurut para ahli Fransiskan, kedinaan dalam intuisi St. Fransiskus, Ketaatan, Wewenang, dan Kebebasan, semangat ketidakmelekatan, serta makna Fransiskan sebagai seorang Peziarah.
Seringkali P. Sutarjo OFM menegaskan bahwa kedinaan tidak memiliki patokan atau ukuran yang pasti. Hal itu tergantung kembali pada masing-masing pribadi yang menghayatinya. Untuk itu, para saudara hendaknya selalu hidup mengikuti dorongan roh, selalu bersikap rendah hati, tidak terikat dengan ‘status sosial terhormat’, dan berani bersikap lepas bebas untuk mengikuti Kristus. “Segala sesuatu di dunia ini adalah pemberian Allah. Maka, hendaknya seluruh hidup kita selalu diarahkan untuk mengembalikan segalanya kepada Allah melalui pemberian diri kita, dengan segenap kemampuan yang kita miliki,” tuturnya.
Pada pertemuan di kelas, P. Sutarjo OFM selalu mengolaborasikan pokok “teori” dengan pengalaman pribadinya. Sesekali dia melemparkan lelucon, dan langsung disambut dengan gelak tawa para Saudara Muda. Semua peserta terlihat sangat menikmati kelas yang dibawakan. Seorang saudara mengaku merasa sangat puas dengan cara pembawaan materi P. Sutarjo OFM. “Saya sangat puas dengan retret ini. Pater Tarjo tidak menggurui kita, tetapi pesan dan makna dari setiap kisahnya langsung menyentuh dan menyadarkan saya” aku Arief, salah satu peserta.
Pada Kamis (28/7/2022), retret ditutup dengan perayaan Ekaristi pada pukul 11.00 WIB. Dalam pesan penutupnya, P. Tarjo OFM mengingatkan kembali akan makna kedinaan yang berkali-kali disinggungnya di dalam kelas. Tidak lupa dia juga menyampaikan ucapan syukurnya karena boleh mengalami perjumpaan dengan para Saudara Muda. “Saya sungguh bersyukur dan bangga bisa memberikan retret bagi para Saudara Muda yang sangat bersemangat ini. Dengan adanya kesempatan ini, saya bisa sharing banyak hal dengan para saudara mengenai hidup sebagai seorang Fransiskan, terutama hidup dalam kedinaan. Dengan adanya kesempatan ini, para saudara bisa beristirahat sejenak dari penatnya perkuliahan dan sebagainya, serta dapat saling meneguhkan satu sama lain”, P. Sutarjo OFM mengakhiri pesannya, dan langsung disambut dengan riuh tepuk tangan semua Saudara Muda.
Oleh: Sdr. Leo Meo, OFM
Ed.: Sdr. Tian Gunardo, OFM
Tinggalkan Komentar