Setiap awal tahun, JPIC-OFM Indonesia menyelenggarakan Rapat Kerja (RaKer) sebagai langkah positif dan berkelanjutan dalam mengevaluasi seluruh program kerja tahun yang telah berlalu serta merancang program strategis untuk tahun yang akan datang. Pada awal tahun 2022, RaKer kembali dijalankan dengan tema “Kedinaan dan Perjuangan demi Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan”. Tema ini menjadi acuan bagi seluruh rencana program kerja-pelayanan di tahun 2022.
RaKer dilangsungkan selama 4 hari (11-14/01/2022) di Villa Giri Kembang, Cipanas-Jawa Barat. Sebagai agenda besar tahunan, RaKer dihadiri oleh sejumlah saudara yang melayani di bidang JPIC dan Ekopastoral, seperti Sdr. Goris Pontus, OFM (Ketua Komisi JPIC), Sdr. Alsis Goa Wonga, OFM (Direktur JPIC-OFM Indonesia), Sdr. Fridus Derong (Sekretaris Eksekutif JPIC-OFM Indonesia), Sdr. Johny Dohut, OFM (Ekopastoral Pagal), dan sejumlah saudara lain. Turut hadir dalam RaKer, Sdr. Sandro Rangga, OFM, utusan dari JPIC- OFM Provinsi Duta Damai, Papua yang turut membagikan pengalamannya berkarya di bidang JPIC. Seluruh proses RaKer dipandu oleh Sdr. Fridus Derong, OFM.
Pada hari pertama (11/01/2022), tepatnya pada pkl. 17.00 WIB, Sdr. Alsis Goa Wonga, OFM membuka RaKer secara resmi. Setelah itu, peserta RaKer dituntun pada refleksi perihal pelayanan melalui rekoleksi singkat yang dibawakan oleh Sdr. Yoseph Agut, OFM dengan judul “Belajar dari Orang Miskin untuk Menjadi Gereja Dina”. Beliau menekankan otentisitas pelayanan yang terletak pada pemberian diri yang utuh. Bahaya dari pelayanan yang hanya sekadar pekerjaan sosial-kemasyarakatan adalah kemunafikan. Dalam kemunafikan tidak ada pelayanan yang berciri karitatif. Rekoleksi singkat tersebut ditutup dengan perayaan ekaristi.
Kegiatan hari kedua (12/01/2022) diawali dengan ibadat pagi bersama. Setelah ibadat, tepat pkl. 08.15 WIB, Sdr. Gusti Nggame, OFM sebagai perwakilan dari Dapur Penginjilan dan Spiritualitas (DPS) memberikan pembekalan terkait spiritualitas Fransiskan. Seluruh pelayanan dalam bidang JPIC berpayung di bawah khazanah spiritualitas Fransiskan. Dalam penyampaiannya, beliau menegaskan bahwa OFM Provinsi Indonesia menetapkan tahun 2022 sebagai tahun kedinaan. Oleh karena itu, semua program hendaknya berciri-corak kedinaan termasuk pelayanan dalam bidang JPIC. Beliau tidak lupa menegaskan ciri khas hidup para Saudara Dina, yakni menjadi promotor perdamaian-keadilan serta memelihara alam ciptaan.
Setelah mendapatkan pembekalan dari Sdr. Gusti, para peserta RaKer mengevaluasi program kerja tahun 2021. Evaluasi pertama disampaikan oleh Sdr. Fridus terkait kerja kesekretariatan JPIC-OFM dan bidang ekologi. Beliau menjelaskan beberapa kegiatan penting tahun JPIC-OFM pada tahun 2021, termasuk penanganan para korban bencana alam di Lembata. Selanjutnya, evaluasi dari bidang animasi yang disampaikan oleh Sdr. Wahyu Prasetyo, OFM. Beliau menjelaskan implementasi program kegiatan animasi tahun 2021 berjalan dengan baik berkat kerja sama dari semua pihak, baik internal maupun eksternal. Evaluasi ketiga dari bidang advokasi yang disampaikan oleh Sdr. Valens Dulmin dan Sdr. Bimo Prakoso, OFM. Keduanya menyampaikan dinamika advokasi di Flores terutama pada masalah geothermal di Wae Sano, Manggarai Barat dan pabrik semen di Lengko Lolok, Manggarai Timur.
Setelah tengah hari, dilakukan evaluasi terhadap program kerja Ekopastoral. Evaluasi program Ekopastoral Pagal disampaikan oleh Sdr. Johny Dohut, OFM. Evaluasi program Ekopastoral Ciloto disampaikan oleh Sdr. Trimur, OFM. Evaluasi program Ekopastoral Parokial Kurubhoko disampaikan oleh Sdr. Thobias Harman, OFM serta evaluasi program Ekopastoral Parokial Tentang disampaikan oleh Sdr. Andre Bisa, OFM. Secara keseluruhan, berbagai program yang direncanakan telah dilaksanakan dengan baik. Namun, sejumlah aspek penting dalam pelaksanaan program mesti ditingkatkan, seperti kekompakan, keterbukaan, dan komitmen yang kuat, agar buah-buah spiritualitas Fransiskan yang diimplementasikan dalam program kerja dapat dirasakan oleh orang banyak. Sesi evaluasi program berlangsung sejak pagi hingga sore hari serta ditutup dengan perayaan ekaristi.
Pada malam hari, Sdr. Goris selaku ketua Komisi JPIC-OFM Indonesia memberikan pencerahan yang menghantar peserta RaKer ke dalam sesi penyusunan program kerja tahun 2022. Beliau menekankan bahwa berbagai program kerja yang akan dibuat merupakan bentuk pewartaan dan laku pertobatan para Saudara Dina. Lantas, dibutuhkan fokus dan target agar misi tersebut dapat tercapai. Selain itu, dibutuhkan kerja sama dan komunikasi agar berbagai program dapat dilaksanakan. Kerja sama dan komunikasi yang baik menjadi sarana untuk menginternalisasi semangat pertobatan sebagai Saudara Dina. Setelah mendengar pengantar dari Sdr. Goris, semua anggota Raker dari mulai menyusun program untuk tahun 2022 dan akan dipresentasikan besok harinya.
Hari ketiga RaKer (13/01/2022) diawali dengan ibadat pagi bersama. Agenda pertama RaKer pada hari ketiga adalah menyimak materi yang disampaikan oleh Vikaris Provinsi, Sdr. Daniel Nahak, OFM dengan tema “Kerajaan Allah Sudah Dekat”. Misi Allah dalam menyelamatkan dunia melalui Putera-Nya diteruskan menjadi misi Gereja. Sebagai bagian dari Gereja, misi tersebut menjadi bidang pelayanan para Fransiskan. Para Fransiskan bertugas untuk mewartakan Injil Kristus dengan perkataan dan perbuatan—pertama-tama mewartakan Injil dengan cara hidup baru kemudian dengan kata-kata (khotbah). Agar pewartaan itu orisinal, terlebih dahulu para Fransiskan mesti diinjili atau mengalami Allah dalam kehidupannya.
Selanjutnya, Sdr. Ruben Moruk, OFM dan Sdr. Sandro Rangga, OFM membagikannya pengalaman sebagai koordinator JPIC. Sdr. Ruben dipercayakan oleh Uskup Banjarmasin untuk menjadi ketua komisi JPIC Keuskupan Banjarmasin. Sdr. Sandro sendiri adalah koordinator JPIC Provinsi Duta Damai, Papua. Kedua saudara ini menjadikan kegiatan RaKer sebagai sarana sarana belajar, secara khusus belajar membentuk tim dan kerja sama dalam menjalani mewartakan keadilan dan perdamaian.
Seusai rehat makan siang, setiap bidang karya memaparkan program kerja tahun 2022. Program kerja tersebut sudah disusun pada malam sebelumnya. Kegiatan pemaparan program kerja berlangsung hingga malam hari, diselingi dengan perayaan ekaristi pada sore hari. Rekreasi bersama menjadi akhir dari RaKer yang berlangsung selama tiga hari sekaligus mengendurkan syaraf yang tegang selama proses evaluasi dan penyusunan program kerja.
Penutupan RaKer secara resmi terjadi pada hari keempat (14/01/2022) oleh Sdr. Alsis dalam perayaan ekaristi di pagi hari. Setelahnya, para peserta RaKer mengemas barang untuk kembali ke Jakarta dan daerah pelayanan masing-masing serta siap untuk menjalankan program kerja yang telah disusun.
Kontributor: Sdr. Anjelo Darmin, OFM
Foto: Dok. JPIC-OFM Indonesia
Ed. Sdr. Rio, OFM
Tinggalkan Komentar