Jakarta, OFM – Selama sepekan, (14-21/04/2024), Sekretaris dan Wakil Sekretaris Jenderal untuk Formasi dan Studi, Sdr. Darko Tepert OFM dan Sdr. Hieronimus Yoseph Dei Rupa OFM, mengadakan kunjungan persaudaraan ke Provinsi St. Michael Malaikat Agung, Indonesia. Kunjungan itu terjadi pasca FCAO Meeting di Manila (7-13/04/2024). Berfokus pada komunitas-komunitas inisial formasi, keduanya memulai kunjungan di Biara St. Yoseph, Pagal, berlanjut ke Biara St. Bonaventura, Jogjakarta, Novisiat Transitus, Depok, dan berakhir di Jakarta.
Kunjungan ke Biara St. Yoseph
Safari formasi diawali di tanah Congka Sae. Pukul 10.45 WITA, burung besi yang ditumpangi Sdr. Darko dan Sdr. Iron tiba di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo. Gardian Fonte Colombo, Sdr. Patris Mbete OFM yang akan menjadi pemandu bagi kedua saudara ini sudah menunggu. Segera setelah urusan bagasi selesai, mereka menuju Pagal. Sepanjang perjalanan, Sdr. Patris bercerita terkait situasi persaudaraan di Gardianat Fonte Colombo, khususnya formasi postulan dan perkembangannya.
Rombongan tiba di Pagal sekitar pukul 16.15 WITA. Segenap anggota komunitas Postulan sudah menanti. Sdr. Darko dan Sdr.Iron disambut secara adat manggarai. Salah satu postulan, Sdr. Faldi, didapuk menjadi tongka atau juru bicara menyambut kehadiran kedua tamu Curia Generalat tersebut. Seekor ayam jantan, sebotol bir, dan untaian selendang menjadi tanda penerimaan.

Penyambutan Sdr. Darko dan Sdr. Iron oleh komunitas Postulan, Pagal.
Sejenak beristirahat, acara dilanjutkan dengan perayaan ekaristi bersama di Kapela Postulan. Perayaan ekaristi dirayakan dalam Bahasa Inggris serta dipimpin oleh Sdr. Patris. Pada akhir misa, mewakili seluruh anggota gardianat Fonte Colombo, Sdr. Patris menyampaikan ucapan selamat datang kepada Sdr. Iron dan Sdr. Darko. Dalam acara rekreasi, seraya menikmati sopi khas Flores, para saudara saling berbagi cerita perihal formasi. Sdr. Darko membagikan cerita perihal kondisi panggilan di Eropa yang kian menurun. Ia juga bercerita perihal dinamika kehidupan para Fransiskan di negeri asalnya, Kroasia.
Pertemuan bersama para postulan, magister, socius magister, dan Frater TOP berlangsung pada hari Senin pagi (15/04). Sdr. Patris menjadi moderator pertemuan sekaligus memberi pengantar terkait situasi komunitas postulan. Pada pertemuan tersebut, Sdr. Darko berdialog dengan para postulan. Ia mendengarkan para postulan berkisah perihal pilihan mereka menjadi Fransiskan. Dalam kerangka Centenary, beliau mengajak para postulan untuk lebih terbuka pada sesama, memiliki hati berbelas kasih, menjadi saudara yang dina, rendah hati, serta tekun menjalin relasi dengan Allah melalui devosi dan kontemplasi (doa).

Perayaan Ekaristi bersama di Kapela Postulan Pagel dipimpin oleh Gardian Fonte Colombo, Sdr. Patris Mbete OFM
Sdr. Iron juga menambahkan pentingnya menguasai bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris. Berkaca pada pengalaman FCAO Meeting di Manila, beliau menekankan pentingnya menguasai Bahasa Inggris ― sebagai bahasa resmi tarekat selain Bahasa Italia dan Bahasa Spanyol ― agar dapat menjalin komunikasi dengan para saudara di entitas lain serta agar bisa terlibat dalam pertemuan-pertemuan internasional.
Setelah postulan, Sdr. Darko dan Sdr. Iron bertemu dengan para Saudara Dina yang telah berkaul. Dalam pertemuan itu, para saudara membagikan kisah-kisah pastoral mereka. Sdr. Andre Bisa berkisah tentang gerakan “pohon sakramen” yang digalakkan di Paroki Tentang. Sdr. Triyono dan Sdr. Damas membagikan pengalaman pastoral di persekolahan St. Fransiskus Assisi Tentang. Sedangkan Sdr. Edo berkisah tentang upaya membantu membangun kemandirian ekonomi masyarakat dengan memantu memasarkan hasil bumi. Menanggapi kisah-kisah tersebut, Sdr. Darko menekankan perlunya menangani karya pastoral secara transparan dan bertanggung jawab. Setelah pertemuan, didampingi Sdr. Latief , kedua saudara mengunjungi lahan Ekopastoral.
Tengah hari, didampingi Sdr. Patris, Sdr. Darko dan Sdr. Iron mengunjungi komunitas Karot. Mereka juga sempat mengunjungi Gereja Katedral Ruteng meskipun singkat. Di Karot, Sdr. Felix sudah menanti. Beliau menyambut dua tamu Curia Generalat dengan penuh keramahan. Kopi dan kompiang disiapkan sebagai hidangan penyambut. Untuk pertama kalinya, Sdr. Darko mencicipi kompiang dan mengatakan, “kompiang ini sungguh enak.”

Berfoto bersama di depan Biara St. Yoseph, Pagal ketelah berdialog bersama para Postulan.
Menjelang sore, rombongan kembali ke Pagal. Pada pukul 17.00, keduanya turut serta dalam Perayaan Ekaristi pembaharuan janji setia kepada Gereja. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh RD. Herman Ando, didampingi Sdr. Patris sebagai Gardian dan Sdr. Abba sebagai Pastor Paroki Kristus Raja Pagal. Misa dihadiri oleh para Saudara Dina, Ordo Ketiga Regular (FMM, FSSE dan KFS), dan Ordo Ketiga Sekular Persaudaraan St. Ludovikus Pagal. Usai misa, Sdr. Darko berkesempatan bercengkrama dengan para Fransiskan.
Menuju Kota Gudeg
Dari Labuan Bajo, Sdr. Darko dan Sdr. Iron melanjutkan perjalanan menuju Jogjakarta. Selama dua hari (17-18/04) keduanya berjumpa dengan para Saudara Dina dan mengunjungi sejumlah tempat di Jogjakarta. Pertemuan dengan segenap anggota komunitas St. Bonaventura Jogjakarta berlangsung pada hari Rabu (17/04) malam. Secara antusias, meskipun dalam Bahasa Inggris terbata-bata, para saudara berbagi pengalaman dan dinamikan kehidupan di komunitas Jogjakarta. Sdr. Darko juga berbagi kisah tentang situasi persaudaraan mondial disertai dengan sejumlah insight inspiratif bagi para saudara di Komunitas Jogja. Acara diakhiri dengan pembagian souvenir berupa kalung Tau oleh Sdr. Darko dan Sdr. Iron.

Pertemuan Sdr. Darko dan Sdr. Iron bersama para Saudara Dina di Komunitas St. Bonaventura, Jogjakarta.
Keesokan hari, sebelum meninggalkan Jogja, Sdr. Iron dan Sdr. Darko mengunjungi sejumlah tempat. Gardian Jogja, Sdr. Wolf dan Magister Postulan, Sdr. Haward menjadi pemandu. Mereka mengunjungi komunitas Saudari Klaris di Santren, Mrican. Rombongan juga mengunjungi Sdr. Bambang Tri Margono yang bertugas di Rumah Sakit St. Yusuf Boro. Dari dekat mereka melihat karya pelayanan kesehatan yang dijalankan oleh Sdr. Bambang.
Situs rohani dan sejumlah tempat pariwisata juga dikunjungi. Secara cekatan Sdr. Wolf mengarahkan mobil menuju Gereja Hati Kudus Yesus Ganjuran, Candi Borobudur, dan Pantai Parangtritis seraya memperkenalkan tempat-tempat tersebut kepada Sdr. Darko. Menjelang malam, mobil mengarah ke Bandara Internasional Kulon Progo, mengantar kedua saudara menuju Jakarta.
Sehari Bersama para Novis
Menjelang tengah malam (18/04), Sdr. Iron dan Sdr. Darko tiba di komunitas Provinsialat. Keduanya disambut oleh Minister Provinsi dan anggota komunitas Provinsialat. Pengalungan selendang oleh Minister Provinsi menjadi tanda penerimaan secara resmi bagi Sdr. Darko di Provinsi St. Michael Malaikat Agung.

Pertemuan Sdr. Darko dan Sdr. Iron bersama para Novis.
Keesokan hari (19/04), Sdr. Darko dan Sdr. Iron mengunjungi Novisiat Transitus Depok. Kedatangan mereka disambut antusias oleh komunitas Novisiat. Tarian ala Kefa, Maronggeng dan takanab serta tarian Ja’i, menyambut kedatangan Sdr. Darko dan Sdr. Iron. Selama sehari kedua saudara ini bercengkrama dengan para Novis. Berkenalan dengan lingkungan Novisiat, para Novis menjadi “tour guide” yang memperkenalkan lingkungan Novisiat secara bergantian.
Pertemuan dengan para Novis berlangsung di ruangan kelas. Dalam pertemuan ini, Gardian San Daminano, Sdr. Agung Setiadi OFM dan Pastor Paroki St. Paulus Depok, Sdr. Anton Widarto OFM, serta para saudara di Casa di Ritiro turut hadir. Kepada para Novis, Sdr. Darko menjelaskan perihal pentingnya formasi doa selama masa Novisiat. Senada dengan Sdr. Iron beliau juga menekankan pentingnya penguasaan Bahasa Inggris sejak masa formasi awal. Hal tersebut akan sangat membantu para saudara di masa depan, terutama ketika peluang berkolaborasi dengan para saudara dari entitas lain seperti Singapura, Vietnam, dan Timor Leste terbuka lebar.
Sebelum kembali ke Jakarta, Sdr. Darko dan Sdr. Iron juga sempat mengunjungi Pastoran St. Paulus Depok. Dalam perjalanan kembali ke Jakarta, mereka mengunjungi komunitas Duns Scotus, komunitas St. Antonius Padua, serta komunitas JPIC-OFM Indonesia.
Berakhir di Jakarta
Pertemuan Sdr. Darko dan Sdr. Iron bersama para Saudara Muda dan para formator di Jakarta terjadi pada hari Sabtu (20/04). Pertemuan tersebut bertajuk Perayaan Ekaristi bersama dan Fraternal Meeting. Bertempat di aula lantai 3 St. Antonius, Paroki Kramat, acara dikemas oleh para Saudara Muda secara kreatif. Tarian khas Batak menyambut kehadiran kedua saudara. Di sela pertemuan, para Saudara Muda menyajikan tampilan accoustic band.
Pertemuan bersama para Saudara Muda diawali perayaan Ekaristi. Dalam homilinya, Sdr. Darko mengajak para Saudara Muda untuk merefleksikan lebih mendalam peristiwa stigmata St. Fransiskus Assisi yang dirayakan oleh tarekat secara mondial pada tahun ini. Sitgmata suci diterima St. Fransiskus Assisi karena kedalaman relasinya dengan Tuhan. Dia mengalahkan kehendak dirinya dan berusaha mengedepankan kehendak Tuhan sendiri dalam hidupnya.

Penyambutan Sdr. Iron dan Sdr. Darko oleh para Saudara Muda dengan tarian Batak.
Maka, para Saudara Dina hendaknya mencontohi apa yang telah dilakukan oleh St. Fransiskus Assisi. Pertama jangan berhenti mencari, menemukan, dan melakukan kehendak Tuhan. Hal ini dapat kita lakukan melalui doa. Kedua, mengkontemplasikan nilai-nilai kebenaran, mendengarkan orang lain, memahami dan menghormati orang lain. Ketiga, peka dan terbuka pada realitas yang dialami masyarakat sekitar. Keempat, mengkontemplasikan keindahan alam yang diciptakan oleh Tuhan.
Seusai misa, acara berlanjut dengan Fraternal Meeting. Dalam pertemuan tersebut, para Saudara Muda secara antusias berdialog dengan Sdr. Darko dan Sdr. Iron. Sejumlah pertanyaan seputar formasi dan misi-evangelisasi diajukan oleh para Saudara Muda. “Masa depan persaudaraan kita, masa depan spiritualitas dan kharisma Fransiskan kita ada di tangan kalian, [provinsi St. Michael Malaikat Agung] yang memiliki cukup banyak panggilan. Maka kalian memiliki tugas bukan hanya untuk menghidupi kharisma Fransiskan namun juga perlu mewartakan dan membagikan kharisma tersebut kepada banyak orang meskipun kalian juga kerapkali kurang begitu mengerti dan memahami kharisma ordo kita,” ungkap Sdr. Darko di hadapan para Saudara Muda.

Sdr. Darko menyampaikan homili. Ia mengajak para Saudara Muda untuk meneladani St. Fransiskus Assisi yang senantiasa mencari dan menemukan kehendak Tuhan.
Sdr. Darko mengajak para Saudara Muda untuk mendalami dua aspek penting hidup sebagai Fransiskan, sebagaimana direfleksikan dalam Kapitel General 2022, yakni Fraternitas dan Minoritas. “Fraternitas atau persaudaraan itu berarti kita hidup bersama, mengalami sukacita bersama, bekerja bersama, berkolaborasi bersama, dan berusaha memerangi sikap individualistik yang kerapkali melanda hidup berkomunitas kita sebagai satu persaudaraan. Hal berikut yang perlu ditekankan adalah minoritas, kita diajak untuk menghidupi semangat kedinaan, semangat kemiskinan, berusaha menjadi yang terkecil dari yang lain, membiarkan diri kita menjadi dina di antara yang lain,” jelasnya.
Setelah pertemuan bersama para Saudara Muda, pada sore hari, bertempat di ruang rapat Vitra, Sdr. Darko bertatap muka dengan para formator, pelayan gardianat di Jakarta, serta Minister Provinsi. Pada pertemuan tersebut, para saudara saling berbagi pengalaman dan refleksi terkait tugasnya sebagai formator. Salah satu tema penting yang dibahas adalah perihal pendampingan terhadap kaum muda yang bertumbuh di era digital. Di tengah jumlah panggilan yang melimpah, pendampingan terhadap generasi Z ternyata bukan tugas yang mudah.

Berdialog bersama para Saudara Muda, Sdr. Darko menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan. “Saudara Muda adalah masa depan ordo,” ungkapnya.
“Kita perlu berbicara dengan para formandi dalam bahasa mereka sendiri, bahasa digital. Ini adalah tantangan. Akan tetapi, dari sudut pandang yang lain [kita mendorong] agar mereka menggunakan media digital secara kritis dan bertanggung jawab. Perlu adanya pendampingan,” tanggap Sdr. Darko.
Di sela-sela pertemuan, didampingi Sdr. Titus dan Sdr. Jimmy, keduanya menyempatkan waktu mengunjungi Katedral Jakarta dan Museum Katedral. Mereka juga mengunjungi Rumah Singgah St. Antonius Padua guna melihat dari dekat pelayanan para Saudara Muda terhadap orang-orang kecil dan terlantar. Pertemuan bersama para Saudara Muda dan formator mengakhiri safari formasi. Pada hari Minggu (21/04) pagi, Sdr. Darko dan Iron bertolak ke Vietnam melanjutkan safari formasi.
Ed.: Sdr. Rio OFM
Tinggalkan Komentar