Nanga Kantuk, OFM – Dalam rangka melaksanakan Tahun Misi Keuskupan Sintang, peringatan 800 Tahun Kidung Segenap Ciptaan, serta 10 tahun Ensiklik Laudato Si’, pada Kamis 927/02/2025), Paroki St. Paulus Nanga Kantuk mengadakan seminar sehari bertajuk “Laudato Si: Merawat Bumi Rumah Kita Bersama” di aula Kecamatan Empanang. Kegiatan ini diikuti oleh lintas sektoral Kecamatan Empanang, Kecamatan Puring Kencana, ketua-ketua stasi, perwakilan umat, kaum muda dan misdinar di wilayah Paroki Nanga Kantuk. Adapun tujuan utama dari seminar ini adalah meningkatkan pemahaman umat tentang ensiklik Laudato Si’ yang menekankan pentingnya merawat bumi sebagai rumah bersama. Selain itu, seminar ini juga mendorong umat untuk mengambil tindakan konkret dalam menjaga lingkungan hidup di lingkungan Gereja, pemerintahan, dan keseharian masyarakat.

Para peserta sedang menyimak materi seminar yang disampaikan oleh Sdr. Yohanes S. Dohut OFM.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Sdr Desideramus A. Baum OFM dan Sdr. Yohanes S. Dohut OFM. Tepat pukul 09.00 waktu setempat acara dibuka dengan nyanyian Laudato Si’ dari para misdinar dan dilanjutkan dengan sambutan Camat Empanang selakuperwakilan pemerintah dan Pastor Paroki St. Paulus Nanga Kantuk, Sdr. Leon Hambur OFM. Melalui sambutannya, Sdr. Leon OFM membuka kegiatan seminar secara resmi. Dalam sambutannya, Camat Empanang menegaskan bahwa perubahan iklim dan eksploitasi sumber daya alam menjadi tantangan serius yang harus dihadapi bersama. Sementara itu Sdr. Leon meningatkan bahwa Gereja, sebagai bagian dari masyarakat, memiliki peran penting dalam menyuarakan keadilan ekologis dan mendorong umat untuk bertindak nyata dalam menjaga lingkungan.
Seminar ini terdiri dari tiga bagian. Pada bagian pertama, Sdr. Desideramus A. Baum OFM menjelaskan spiritualitas dan gagasan-gagasan pokok dalam Ensiklik Laudato Si’. Sementara itu, pada bagian kedua, Sdr. Yohanes S. Dohut OFM menunjukan fakta-fakta tangisan Ibu Bumi yang tampak dalam persoalan air, tanah, sampah, makanan, energi, laju deforestasi dan polusi. Beliau juga mengajak peserta untuk mencari solusi konkret dalam kehidupan sehari-hari.

Sdr. Eras OFM mengajak anak-anak remaja untuk berdiskusi. Masa depan Bumi ada di tangan mereka!
Pada bagian ketiga, para peserta seminar terlibat aktif dalam diskusi. Para peserta dibagi dalam beberapa kelompok untuk merancang aksi nyata yang bisa diterapkan di komunitas masing-masing. Hasil diskusi mencakup pembentukan Tim Lingkungan Hidup Paroki, program penghijauan, serta edukasi lingkungan bagi anak-anak dan kaum muda. Melalui cara ini, diharapkan kesadaran ekologis semakin meningkat di kalangan umat dan aksi nyata untuk merawat bumi sebagai rumah bersama ini dapat sungguh-sungguh dilaksanakan. Setelah bersama-sama menyanyikan lagu How Great Thou Art, peserta membacakan deklarasi bersama sebagai komitmen untuk menjaga bumi. Seminar ditutup dengan refleksi singkat dan doa penutup.
Kontributor: Sdr. Charles OFM
Ed.: Sdr. Rio OFM
Tinggalkan Komentar